INDONESIAN JOURNALIST WRITE THE TRUTH

33.7 C
Jakarta
Sabtu, Juli 27, 2024

Pangdam II/Sriwijaya Hadiri Apel Penanggulangan Bencana Karhutla Di Sumsel

Warta Indonesia | Palembang – Panglima Kodam II/Sriwijaya Mayjen TNI Agus Suhardi, menghadiri Apel Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Penguatan Kapasitas Kawasan Untuk Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Tahun 2021 yang digelar oleh Pemerintah Daerah Provinsi Sumsel, Selasa (9/3/2021) bertempat di Lapangan Kebun Raya Sriwijaya Desa Bakung Kec. Indralaya Utara Kab. Ogan Ilir (OI), Prov. Sumsel.

Selain Pangdam II/Sriwijaya, Apel Kesiapsiagaan bencana karhutla yang dipimpin oleh Gubernur Sumsel H. Herman Deru tersebut juga dihadiri oleh Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof. Dr. Eko Indra Heri S, M.M., Danrem 044/Gapo Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji, Kalaksa BPBD Sumsel H. Iriansyah, Bupati Kab. OI, Bupati Kab. OKUT, Wakil Bupati Kab. OKI, Plt. Bupati Muara Enim, dan sejumlah pejabat Utama TNI, Polri dan Pemda di wilayah Sumsel serta Instansi terkait lainnya.

Apel Kesiapsiagaan bencana karhutla tersebut, digelar dalam rangka untuk mengecek persiapan personel maupun peralatan mulai dari BPBD, TNI, Polri serta pihak terkait lainnya dalam menghadapi bencana alam, terutama karhutla. Ratusan personel gabungan TNI-Polri, BPBD serta pihak terkait lainnya disiagakan untuk mengantisipasi dan menanggulangi bencana tersebut di wilayah Sumsel.

Tujuan apel kesiapsiagaan personel dan peralatan penanggulangan bencana tersebut adalah untuk meningkatkan kemampuan personel dan peralatan dalam penanggulangan bencana di Sumsel serta mengoptimalkan peran fungsi tugas dan tanggung jawab masing-masing dinas instansi terkait dalam penanggulangan bencana karhutla.

Apel kesiapsiagaan yang dilaksanakan ini juga sebagai bentuk upaya pemerintah Prov. Sumsel dalam menjaga akan adanya bencana yang akan menimpa warga Sumatera Selatan.

Gubernur Sumsel, H. Herman Deru mengatakan bahwa, Sumsel pada tahun 2021 ini harus lebih intensif melakukan pencegahan karhutla agar tidak lagi ada kebakaran lahan di wilayah Sumsel.

“Bukan itu saja, hal itu juga sesuai intruksi Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu di mana setiap Kepala Daerah harus bisa mengantisipasi dan mencegah agar tidak terjadinya karhutla di wilayah masing-masing, termasuk di Sumsel”, ujarnya.

Oleh karena itu, sambung Gubernur, Sumsel harus lebih siap tahun ini dalam menghadapi musim kemarau yang sangat berpotensi terjadinya kebarkaran hutan dan lahan sehingga untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan tersebut harus dilakukan pencegahan sejak dini.

Gubernur mengaku bahwa, pemerintahan sudah memerintahkan organisasi perangkat daerah terkait untuk lebih dini mempersiapkan diri dalam mengantisipasi dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Sumsel. “Tahun 2021 ini Sumsel harus bebas kebakaran hutan dan lahan atau paling tidak diminimalisasi sehingga kabut asap tidak terjadi sama seperti tahu lalu”, tegasnya.

Dalam apel kesiapsiagaan tersebut diselenggarakan juga acara simulasi gabungan Tim Satgas Penanggulangan Bencana Karhutla Prov. Sumsel dalam melakukan penanggulangan dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Pada bagian lain, Kapendam II/Sriwijaya Letkol Caj Drs. Jono Marjono mengatakan bahwa, dalam mengatasi permasalahan yang diakibatkan oleh bencana, perlu dukungan dan partisipasi semua pihak terkait dan bukan hanya tanggung jawab Pemda melalui badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) semata.

(Santo)

Latest news
Related news