INDONESIAN JOURNALIST WRITE THE TRUTH

31.3 C
Jakarta
Selasa, Oktober 22, 2024

PLT Disdik Sumsel Dan Kepala Sekolah Ungkap Hal Ini Mengenai Giat Launching TEFA

Warta In | Palembang, – Pemerintah Provinsi (pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumsel diwakili oleh Kepala Dinas (Kadis) Pelaksana Tugas (PLT) Disdik Provinsi Sumsel H Awaluddin, S.Pd., M.Si menghadiri acara Grand Launching Teaching Factory Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah 03 Palembang, “Matic Point’ yang mana semua poin ada disini di mana didalamnya ada food, drink, fashion.

Adapun kegiatan ini sendiri dihadiri perwakilan dari Kepala Bidang SMK Disdik Provinsi Sumsel Mondiyaboni, S.E., S.Kom., M.Si yang diwakili oleh Kepala Seksi Kurikulum dan Peserta Didik SMK Disdik Provinsi Sumsel Misral, S.Sn Kepala SMK Muhammadiyah 03 Palembang Intan Mira Sari, S.Pd., Gr, dan undangan lainnya, Senin (9/9/2024).

Dikatakan Kepala Dinas PLT Disdik Provinsi Sumsel H Awaluddin, S.Pd., M.Si, tapi ternyata memang kalau niat yang baik, insya Allah menyertai itu semua, sehingga semuanya dimudahkan. Hari ini yang diraih oleh SMK Muhammadiyah 03 Palembang mungkin adalah bagian dari berkah yang kemarin ditebar kebaikannya oleh teman-teman guru disini dan hari ini menuai.

“Karena pupun tebar tuai itu berlaku, siapa pun yang tebar kebaikan akan menuai kebaikan. Dimana bapak/ibu, dan para orang tua wali harus paham bahwa tidak semua sekolah memiliki teaching factory,” ujarnya.

Kemudian, bahkan sekolah yang punya unit produksi sekalipun belum tentu di sebut dengan teaching factory. Sekolah yang punya usaha, punya unit produksi tetapi tidak relevan dengan jurusan yang ada, sampai kapan pun tidak akan disebut teaching factory. Contoh ada satu SMK yang banyak produksi barang-barang, produk-produk las, tong sampah, buat terali, buat apapun yang produknya itu di las (welding).

“Di mana besar bahkan bisa menghasilkan puluhan juta.tetapi sekolah itu tidak punya jurusan welding, bahkan sampaikan kapan pun dia akan tetap disebut dengan unit produksi, tidak bisa disebut teaching factory,” ungkapnya.

Dilanjutkannya, kenapa SMK Muhammadiyah 03 Palembang itu disebut teaching factory, karena apa yang dilakukan sesuai dengan kurikulum yang ada, dan sesuai dengan program keahlian yang ada.Jadi berbanggalah bapak/ibu, orang tua wali yang anaknya sekolah disini, sebarkan, kabarkan berita baik ini kepada masyarakat, kalau pengen anaknya insya Allah cepat bekerja, kalau pengen anaknya punya keterampilan masukkan lah ke sekolah ini.

“Berbicara tentang lowongan pekerjaan itu benar adanya, dimana kita mau berebut barang yang sedikit, alumninya banyak peluangnya sedikit, maka hampir pasti tidak semuanya bisa terserap, dan yang lain yang tidak terserap tadi mau kemana,” katanya.

Begitu juga menurut Kepala SMK Muhammadiyah 03 Palembang Intan Mira Sari, S.Pd., Gr, kami ucapkan terima kasih atas kehadiran Penjabat Gubernur Sumsel yang diwakili Kepala Dinas Pelaksana Tugas Disdik Sumsel untuk hadir diacara kami, acara TEFA, acaranya anak SMK. Dengan segala kegiatan dari Penjabat Gubernur Sumsel sudah menyempatkan hadir di acara kami yang sederhana ini.

“SMK Muhammadiyah 3 Palembang di bawah binaan Disdik Sumsel khususnya bidang SMK, serta pimpinan wilayah Sumsel, pimpinan daerah kota Palembang, sekarang memiliki 402 siswa yang mana ada 3 jurusan,” ucapnya.

Masih dilanjutkannya, adapun jurusan busana, kuliner dan perhotelan, SMK Matic kami menyebutnya Matic, Muhammadiyah Tiga Kreatif, saat ini telah serta pernah dipimpin oleh empat kepala sekolah sebelumnya, sampai kepada saya, dan saya adalah kepala sekolah ke lima. Dimana pada hari ini adalah hari 316 saya menjadi kepala sekolah SMK Matic Palembang, serta saya sangat mengucapkan terima kasih dan apresiasi sebenarnya kepada kepala sekolah sebelum saya.

“Mewujudkan suatu TEFA tidaklah mudah, apalagi saya tidak terbayang bisa disini diantara pejabat Gubernur Sumsel yang mewakili, Disdik Provinsi Sumsel, Pimpinan Muhammadiyah, Dunia Usaha Dunia Industri dan lainnya yang telah sangat mensupport sekolah ini,” imbuhnya.

Masih disampaikannya, di mana saya hanyalah perantara saja disini untuk menyalurkan, mengembangkan ide-ide yang ada untuk terjadinya TEFA ini. Karena tidaklah mudah untuk mengubah teras didepan ini menjadi TEFA, ini merupakan hari salah satu hari bersejarah bagi saya dan untuk SMK Muhammadiyah 3 Palembang. TEFA yang ingin kami bangun disini adalah TEFA yang memang sudah betul-betul sudah berproduksi untuk masyarakat.

“Bisa di pergunakan untuk masyarakat, tujuan dari adanya TEFA mungkin banyak yang tidak tahu apa itu TEFA. Di mana TEFA adalah teaching factory, pembelajaran berbasis industri, dan berbasis pabrik, yang mana kita harus membuat mininya industri di sekolah ini,” bebernya.

Latest news
Related news