32.5 C
Jakarta
Jumat, Agustus 8, 2025

Wartawan Investigasi

Pencari Bukti Yang Tersembunyi

Polairud Polda NTB Hadirkan Cinta Lewat Gerakan Seribu Rupiah

Polairud Polda NTB Hadirkan Cinta Lewat Gerakan Seribu Rupiah

warta.in
Mataram,NTB — Tanpa gembar-gembor, tanpa paksaan, dan tanpa pamrih. Itulah semangat di balik Gerakan Seribu Rupiah, yang digagas Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda NTB. Setiap hari, para personel dengan sukarela menyisihkan uang jajan mereka demi satu tujuan mulia, membantu masyarakat pesisir yang kurang mampu.

Dirpolairud Polda NTB, Kombes Pol. Boyke Fredrik Salmon Samola, S.IK., M.H., menjelaskan jika gerakan tersebut tumbuh dari rasa empati dan kepedulian, terhadap kondisi warga pesisir yang masih menghadapi berbagai keterbatasan.

“Kami di Polairud setiap hari sisihkan seribu rupiah. Mungkin kecil nilainya, tapi kalau dilakukan bersama-sama dan konsisten, dampaknya luar biasa untuk saudara-saudara kita di pesisir,” ujar sapaan Boy Samola dengan senyum hangat, Kamis (7/8/2025).

Boy Samola menekankan jika gerakan itu tidak diwajibkan. Para personel yang ingin ikut, cukup menyisihkan seribu rupiah dari penghasilan mereka setiap hari. Dana yang terkumpul kemudian digunakan untuk menyalurkan bantuan berupa sembako, alat sekolah, hingga kebutuhan dasar lainnya bagi masyarakat nelayan, buruh pelabuhan, hingga anak-anak pesisir yang kurang beruntung.

Menurutnya, gerakan itu telah berjalan cukup lama dan sengaja tidak dipublikasikan secara besar-besaran.

“Ini bukan tentang pencitraan. Ini tentang hati. Kami ingin menjadi bagian dari solusi kecil, di tengah persoalan masyarakat. Kami ingin hadir bukan hanya sebagai penegak hukum, tapi juga sebagai sahabat warga pesisir,” ujarnya.

Gerakan Seribu Rupiah Ditpolairud Polda NTB itu, perlahan mulai menyebar semangatnya. Beberapa komunitas di sekitar pesisir, bahkan mulai mengikuti langkah serupa dengan bentuk dan cara mereka masing-masing. Ada yang membuat warung sedekah, ada pula yang membuat celengan komunitas.

“Semoga ini menjadi virus kebaikan. Jangan lihat besar kecilnya bantuan, tapi lihat ketulusannya,” tutup Boy Samola.(/sr/hpntb)

Berita Terkait