Warta In || Surabaya -Pada hari Minggu, tanggal 25 Mei 2025, sekitar pukul 21.00 WIB, suasana di Jl. Siwalankerto, gang 3 no. 21, RT 07 RW 05, Kel. Siwalankerto, Kec. Wonocolo, Kota Surabaya, mendadak tegang. Pawas 1-A, Kanit Intelkam Iptu Taufik Lubis, S.H., beserta piket fungsi, tiba di lokasi yang telah dilaporkan sebagai tempat penemuan mortir. Meskipun pemandangan di sekitarnya tampak sunyi, ketegangan terasa kental di udara. Keesokan harinya, pada hari Senin, tanggal 26 Mei 2025, pukul 10.00 WIB,
Kapolsek Wonocolo AKP Haryoko, melalui Pawas Kanit Binmas Ipda Wasito Adi, S.H., dan Kanit Reskrim AKP Kusmianto, S.H., M.H., bersama anggota piket fungsi, serta tiga pilar dan Tim Gegana Polda Jatim, kembali mendatangi lokasi penemuan itu dengan satu tujuan yang jelas: menanggulangi situasi yang dapat membahayakan warga. Kronologi kejadian berawal pada sore hari, ketika Bapak Kliman, seorang pria berusia 73 tahun kelahiran Yogyakarta pada 7 Juli 1952, sedang menghabiskan waktu di pekarangan rumahnya. Dengan penuh cinta, ia memeriksa tanaman pisangnya, namun tiba-tiba pandangannya tertuju pada objek asing yang tergeletak tidak jauh darinya. Suasana yang awalnya tenang berubah cemas saat ia menyadari bahwa yang ia temukan adalah sebuah mortir. Segera, ia melaporkan penemuan mengejutkan ini kepada Bapak Saiful Ulum, Ketua RT 01 RW 05, Kel. Siwalankerto, Kec. Wonocolo. Tindakan cepat pun diambil oleh petugas Polsek Wonocolo, berkolaborasi dengan Tim Gegana Polda Jatim, yang tidak butuh waktu lama untuk bergegas ke tempat kejadian dan melakukan evakuasi yang diperlukan.
Pada malam itu, 25 Mei 2025, lokasi aman ditandai dengan garis polisi yang dipasang di sekitar area yang kini tampak mencemaskan. Jenis mortir yang ditemukan adalah 81 MM dengan status aktif, menambah rasa tegang di sekeliling. Setelah penanganan yang hati-hati, mortir tersebut akhirnya dibawa ke Poslatpur Brimob di Jombang untuk dimusnahkan. Meskipun situasi tampak menakutkan, keadaan di sekitar terpantau aman dan terkendali, memberi sedikit rasa lega di tengah kecemasan yang melanda.(gat )