BOGOR – Pernyataan Jenderal Dudung menjadi perhatian publik menghebohkan jagat Maya, kita perhatikan secara seksama yang disampaikan Pangkostrad Jenderal Dudung.
“Bijaklah dalam bermain media sosial sesuai dengan aturan yang berlaku bagi prajurit. Hindari fanatik yang berlebihan terhadap suatu agama. Karena semua agama itu benar di mata Tuhan,” kata Jenderal Dudung seperti dilansir dari laman resmi Kostrad.
Pesan itu disampaikan Dudung saat berkunjung ke Batalyon Zipur 9 Kostrad, Ujungberung, Bandung, Jawa Barat.
Di hadapan para anggota dan Persit Batalyon Zipur 9 Kostrad, Jenderal Dudung juga mendorong untuk membiasakan pola pikir positif dan sikap penuh syukur.
Dalam menangkap dan memahami pernyataan Jenderal Dudung tersebut harus utuh, pernyataan Jenderal Dudung sudah tepat beliau sebagai Pangkostrad sebuah pernyataan yang memiliki makna filosofis tinggi dan penuh kebijaksanaan untuk mewujudkan Indonesia aman damai penuh kebersamaan, kata Anto Kusumayuda Ketum PPJNA 98, Jum’at (17/09/2021).
Dalam siaran pers yang disampaikan, Sekjen PPJNA 98, Abdul Salam Nur Ahmad mengatakan, pernyataan Jenderal Dudung “Hindari fanatik yang berlebihan terhadap suatu agama. Karena semua agama itu benar di mata Tuhan” itu mengartikan jangan mencela menghujat agama manapun harus saling menghormati dan menghargai, ungkapnya.
Bahwa setiap agama itu benar Dimata Tuhannya itu merupakan keyakinan setiap pemeluk agamanya, jadi kalau kita mencela atau menghujat agama yang lain itu akan membuat marah dari pemeluk agamanya, itu akan menimbulkan konflik perpecahan dalam kehidupan umat beragama, ujar sekjen PPJNA 98.
Jadi pernyataan Jenderal Dudung itu sudah tepat pernyataan seorang negarawan sebagai salah satu pejabat di TNI dalam kerangka menjaga persatuan dan kesatuan serta keutuhan kedaulatan NKRI, pungkas Abdul Salam Sekjen PPJNA 98. (Redaksi)***