BOGOR – Saat Pertemuan para Ketum Parpol Koalisi dengan Presiden Jokowi mereka kompak menyampaikan pujian pada kepemimpinan Presiden Jokowi itu merupakan fakta bahwa parpol koalisi ditambah PAN solid dan kompak mendukung pemerintahan Jokowi. Namun dibalik itu Presiden Jokowi harus tetap waspada semua pujian itu jangan hanya Asal Bapak Senang karena sekedar takut dikurangi jatah menterinya atau tidak dapat jatah menteri lagi , jangan sampai pujian itu akan menjerumuskan Presiden Jokowi.
Sangat berbahaya juga kalau pujian para Ketum partai menjadi dasar pijakan Jokowi dalam melangkah dan menentukan arah perjalanan pemerintahan. Sudah menjadi fenomena di tengah tengah masyarakat pernyataan elit partai yang selalu bicara atas nama rakyat pada prakteknya jauh dari rakyat, yang semestinya parpol koalisi sebagai pendukung pemerintahan membantu pemerintahan Jokowi dengan mengurus dan membantu basis konstituennya pada realita dilapangan justru tidak serius mengurus dan membantu basis basis pemilihnya.
Sehingga dukungan parpol koalisi pada Jokowi rapuh dan keropos ditingkat akar rumput, masyarakat bawah yang diklaim sebagai basis konstituen parpol koalisi selalu resah apalagi dalam kondisi pandemi ini dalam posisi sulit, ditengah kondisi sulit itu para elit parpol justru lari menjauh tidak peka dan peduli pada rakyat sebagai konstituen pemilihnya.
Pernyataan puji puji Jokowi dari para Ketum parpol koalisi akan jadi bom waktu kalau semua tidak dibenahi dan dirubah mentalitas elite parpol yang seharusnya urus basis parpol dengan serius. Karena kalau terjadi gejolak sosial para pemimpin parpol tidak akan mampu mengendalikan basis rakyatnya.
Oleh karena itu Presiden Jokowi jangan terjebak oleh pujian dari para Ketum parpol koalisi, dan dalam komposisi kabinet itu jangan terlalu dikedepankan pertimbangan untuk mengakomodir parpol. Justru sangat berbahaya akan terjebak oligarki parpol yang akan menjerumuskan Presiden Jokowi sendiri.
Kami yakin Presiden Jokowi akan mengedepankan jeritan dan keluh kesah rakyat bukanya elit parpol yang justru hari ini kurang memiliki kepekaan pada penderitaan masyarakat ditengah pandemi.
Siaran pers diatas disampaikan oleh Perhimpunan Pergerakan Jejaring Nasional Aktivis 98 – PPJNA 98 pada redaksi Minggu (29/08/2021), ditandatangani oleh Anto Kusumayuda Ketum PPJNA 98 dan Abdul Salam Nur Ahmad Sekjen PPJNA 98. (Redaksi)***