27.4 C
Jakarta
Sabtu, September 27, 2025

Wartawan Investigasi

Pencari Bukti Yang Tersembunyi

Program Oplah Pembangunan TPT Pertanian di Blanakan Diduga Tidak Sesuai Spek

Program Oplah Pembangunan TPT Pertanian di Blanakan Diduga Tidak Sesuai Spek

Warta In Jabar, Subang – Proyek pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) untuk saluran pertanian di Kecamatan Blanakan menuai sorotan. Selain ditemukan dugaan pelanggaran teknis, pelaksanaan pekerjaan juga terkesan asal-asalan.

Berdasarkan pantauan di lapangan, pemasangan TPT hanya ditancapkan langsung ke lumpur tanpa lapisan dasar pasir maupun adukan semen. Padahal, standar teknis mewajibkan pengupasan tanah, pembendungan air, serta pemberian lapisan pasir dan adukan semen sebelum pemasangan batu belah. Cara kerja yang tidak sesuai spesifikasi ini dikhawatirkan mengurangi mutu, kualitas, dan ketahanan bangunan.

Menurut salah seorang anggota kelompok tani, seluruh desa di Kecamatan Blanakan—sebanyak sembilan desa—mendapatkan program oplah TPT. Selain itu, beberapa kelompok tani juga menerima bantuan pompa air, meski tidak merata.

Sementara itu, Adi Priatna, salah satu anggota LSM Gapura Resi, ketika dimintai tanggapan mengatakan bahwa temuan ini bisa jadi hanya satu dari sekian banyak kasus serupa di wilayah lain.

“Ini temuan di satu tempat, mungkin saja di tempat lain juga tidak jauh berbeda. Saya juga akan menyikapi hal ini, bukan hanya di Blanakan tapi bisa saja di kecamatan lain banyak yang sama. Gampang kok melihat kualitasnya dan menghitungnya walaupun TPT itu sudah jadi. Saya akan laporkan ke kementerian biar bisa turun langsung ke lapangan,” ujarnya.

Adi menambahkan, jika pelaksanaan pekerjaan dilakukan asal-asalan, kesannya hanya sekadar melaksanakan program tanpa memperhatikan kualitas. Dampaknya, manfaat bangunan tidak akan bertahan lama. Ia juga menilai Kepala UPTD Kecamatan Blanakan harus bertanggung jawab penuh.

“Kalau betul pekerjaan itu tidak sesuai spek, bisa saja kelompok pelaksana mempertimbangkan dana yang ada. Tidak menutup kemungkinan ada dugaan cash back dari dana yang diterima sehingga kualitas dikurangi,” katanya.

Masyarakat berharap Dinas Pertanian Kabupaten Subang segera turun langsung bersama tim teknis untuk memeriksa proyek dimaksud, agar pembangunan benar-benar bermanfaat dan tidak menjadi bancakan segelintir pihak.

Hingga berita ini diterbitkan, Kepala UPTD Kecamatan Blanakan, Sawinan, belum bisa dimintai tanggapan. Meski beberapa kali didatangi ke kantornya, yang bersangkutan disebut selalu disibukkan dengan agenda kedinasan.

Berita Terkait