INDONESIAN JOURNALIST WRITE THE TRUTH

32 C
Jakarta
Kamis, April 25, 2024

Rakyat Inggris Kelaparan Makan Karet dan Jadi PSK, Pemakaman Elizabeth II Telan Rp 137 M

JAKARTA, Warta.in || Biaya pemakaman kenegaraan Ratu Elizabeth II ditaksir mencapai sekitarĀ 8 juta PoundsterlingĀ atau setara Rp 137 Miliar. Di silain banyak warga Inggris kelaparan memakan karet dan tak sedikit wanitanya terpaksa jadi Pekerja Sek Komersial (PSK).

Krisis ekonomi di negara monarki ini kian parah. Biaya hidup makin tinggi. Semakin banyak warganya yang hidup melarat.

Fenomena ini terjadi gegaraĀ kenaikan harga energi seperti bahan bakar minyak (BBM) dan gas yang turut membuat biaya hidup melambung tinggi.

Inggris yang memasuki resesi juga menjadi penyebab semakin banyak warga Inggris yang kian hidupĀ sengsara.

Seperti dilansir CNN Indonesia, berdasarkan laporan Money Advice Trust diperkirakan 20 persen orang dewasa Inggris atau 10,9 juta orang menunggak tagihan listrik. Angka ini naik sekitar 45 persen sejak perhitungan terakhir di Maret lalu.

Selain itu, berdasarkan survei opinium, terdapat 5,6 juta warga rela mengurangi jatah makan dalam tiga bulan terakhir sebagai akibat dari krisis. Ini termasuk melewatkan makan, makan sekali sehari, atau tidak makan sama sekali pada beberapa hari.

Beberapa kepala sekolah di Inggris juga melaporkan anak-anak memakan karet atau bersembunyi di taman bermain saat jam istirahat karena mereka tak mampu membeli makan siang.

Sementara itu, semakin banyak perempuan Inggris yang memilih menjadi pekerja seks demi bisa memenuhi biaya hidup mereka.

Juru bicara organisasi English Collective of Prostitutes, Niki Adams, menuturkan bahwa, “Harga biaya hidup kini memaksa perempuan melakukan pekerjaan seks dengan berbagai cara, entah di jalan ataupun secara virtual,” dikutip dari situs resmi lembaga itu

Apa yang kami lihat saat ini adalah orang-orang bekerja di sana karena putus asa.”

Adams menilai tak hanya membuat sejumlah perempuan baru memilih bekerja seks, krisis juga menyebabkan masyarakat yang sudah lepas dari pekerjaan itu kembali lagi.

Dikutip dari Evening Standard resesi ini terjadi akibat lonjakan harga energi, konflik di Ukraina, Brexit, dan efek relaksasi ekonomi setelah penguncian (lockdown) Covid-19.

Pada Agustus, inflasi di Inggris menjadi 9,9 persen dan diprediksi bakal terus meningkat. Harga pound sterlingĀ juga semakin turun.

Kondisi ekonomi ini lah yang membuat warga Inggris semakin kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.

Salah satu warga negara Indonesia yang kini berada di Inggris, Muhammad Fahmi Ardi, bahkan mengatakan ia harus sangat berhemat demi bisa hidup di negara itu.

Salah satu upaya penghematan ini adalah memotong anggaran konsumi dan tak menggunakan listrik berlebihan.

“Memotong (biaya) konsumsi. Selalu cek-cek promosi diskon jika belanja di swalayan. Mengurangi makan di restoran atau kedai luar rumah,” tutur Fahmi yang berprofesi sebagai arsitek lansekap di London kepada CNN London.

Sementara mungkin di Indonesia saat ini masyarakat patut bersyukur. Setelah naiknya harga BBM bersubsidi pemerintah urung mengkonversi pengunaan kompor gas ke kompor listrik 1200 what, karena banyaknya penolakan.

Latest news
Related news