INDONESIAN JOURNALIST WRITE THE TRUTH

26.3 C
Jakarta
Kamis, Maret 28, 2024

Rektor Universitas Binus Menghadiri Agenda Rektor Berbicara untuk Indonesia Emas 2045

Warta.in, Jakarta | – Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa telah menegaskan visi Indonesia Emas 2045 untuk menjadi negara nusantara berdaulat, maju, dan berkelanjutan melalui kemajuan industri yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 menetapkan lima kelompok industri prioritas yang akan menjadi fokus dalam mencapai tujuan tersebut.

Kelompok industri tersebut meliputi industri berbasis sumber daya alam, industri dasar, industri berteknologi menengah-tinggi, industri barang konsumsi berkelanjutan, dan industri berbasis inovasi dan riset.

“Dalam mengimplementasikan visi Indonesia Emas 2045, tujuh koridor ekonomi telah ditetapkan. Koridor ekonomi tersebut mencerminkan karakteristik wilayah dan bertujuan untuk memastikan industrialisasi yang merata di seluruh Indonesia.

Koridor-koridor tersebut meliputi Koridor Ekonomi Sumatera, Koridor Ekonomi Jawa, Koridor Ekonomi Bali-Nusa Tenggara, Koridor Ekonomi Kalimantan, Koridor Ekonomi Sulawesi, Koridor Ekonomi Maluku, serta Koridor Ekonomi Papua,” ujar Menteri Suharso dalam Focus Group Discussion “Indonesia Maju, Masyarakat Sejahtera” yang digelar Kementerian PPN/Bappenas dan Harian Kompas di Jakarta, Selasa (6/6).

Pendapatan Nasional Bruto (PNB) per kapita Indonesia menjadi salah satu faktor kunci dalam mencapai status negara berpenghasilan tinggi.

Menteri Suharso menyatakan bahwa PNB per kapita Indonesia perlu ditingkatkan hingga USD 30.300 agar negara ini dapat mencapai status negara maju.

Oleh karena itu, peningkatan pendapatan masyarakat dan kesejahteraan mereka melalui kemajuan industri menjadi sangat penting dalam rencana pembangunan jangka panjang.

Dalam konteks ini, Prof. Dr. Ir. Joseph Stanislaus Harjanto Prabowo, M.M, seorang Rektor Profesor di bidang Sistem Informasi Manajemen di Universitas Binus, juga memberikan pandangannya tentang bagaimana mencapai Indonesia Emas 2045.

Menurutnya, selain infrastruktur yang penting, teknologi informasi juga memiliki peran yang tak kalah penting.

Ia menekankan pentingnya tidak hanya jaringan internet, tetapi juga konten dan fasilitas yang berkaitan dengan teknologi informasi.

Profesor Prabowo memberikan contoh negara China yang tidak bergantung pada Google sebagai mesin pencarian mereka.

Hal ini menunjukkan kemandirian mereka dalam bidang teknologi informasi.

Ia berpendapat bahwa Indonesia juga memiliki potensi untuk mengikuti jejak China dan mengembangkan teknologi informasi yang mandiri.

Sebagai seorang Rektor, Profesor Prabowo juga mengusulkan agar pemerintah memberikan keleluasaan melalui regulasi-regulasi yang lebih terbuka.

Hal ini akan memberikan ruang bagi inovasi dan perkembangan teknologi informasi di Indonesia

Dengan visi yang kuat dari Menteri Suharso Monoarfa dan kontribusi para ahli seperti Profesor Prabowo, harapannya adalah Indonesia dapat mencapai visi Indonesia Emas 2045.

Dalam mencapai tujuan ini, penting untuk mempertimbangkan kontribusi sektor teknologi informasi dan kebijakan yang mendukung inovasi.

Profesor Prabowo menekankan bahwa pemerintah harus memberikan keleluasaan melalui regulasi yang lebih terbuka, sehingga mendorong perkembangan industri teknologi informasi di Indonesia.

Hal ini mencakup pengembangan infrastruktur yang memadai, peningkatan aksesibilitas internet, dan pemberdayaan konten serta aplikasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Contoh sukses seperti China, yang memiliki ekosistem teknologi informasi yang mandiri, dapat menjadi inspirasi bagi Indonesia.

Negara ini telah berhasil mengembangkan mesin pencarian sendiri, seperti Baidu, yang memungkinkan mereka memiliki kontrol atas sumber daya informasi dan mengembangkan ekonomi digital yang kuat.

Dalam konteks ini, pemerintah Indonesia dapat mendorong kolaborasi antara universitas, lembaga riset, dan sektor swasta untuk mempercepat inovasi dan penelitian dalam bidang teknologi informasi.

Ini akan membantu menciptakan ekosistem yang mendukung perkembangan startup teknologi, pengembangan aplikasi yang inovatif, serta penguatan keahlian dan keterampilan digital masyarakat.

Selain itu, penting juga untuk memperhatikan pendidikan dan pelatihan dalam menghadapi perubahan industri dan teknologi yang cepat.

Pendidikan yang terfokus pada keterampilan digital, pemrograman, analisis data, dan inovasi akan mempersiapkan tenaga kerja Indonesia untuk menghadapi tuntutan industri masa depan.

Kemitraan antara lembaga pendidikan, pemerintah, dan sektor swasta dalam merancang kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri juga sangat penting.

Kesuksesan visi Indonesia Emas 2045 juga akan tergantung pada kesinambungan pembangunan.

Oleh karena itu, upaya untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan mempromosikan praktik industri yang berkelanjutan harus menjadi perhatian utama.

Pemanfaatan energi terbarukan, perlindungan hutan dan lingkungan, serta penggunaan teknologi hijau harus menjadi prioritas dalam pengembangan industri di Indonesia.

Penting juga untuk memperhatikan kesetaraan dalam pembangunan ekonomi.

Pemerataan pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja di seluruh wilayah Indonesia akan membantu mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Inklusi digital juga harus menjadi fokus, dengan memastikan akses dan pemanfaatan teknologi informasi yang merata di seluruh lapisan masyarakat.

“Dalam upaya mencapai Indonesia Emas 2045, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat sipil akan menjadi kunci keberhasilan.

Semua pihak harus bekerja bersama-sama, menghadapi tantangan dan mengimplementasikan langkah-langkah konkret untuk mewujudkan visi yang ambisius ini,”pungkasnya.

(Akbaruddin)

Latest news
Related news