Hari Aids Sedunia 2025, mengusung tema global WHO dan UNAIDS yaitu “Mengatasi disrupsi, mentransformasi respons AIDS” (Overcoming disruption, transforming the AIDS response).
Dimana kita harus fokus pada ketahanan sistem kesehatan dan peran komunitas dalam menjaga respons terhadap AIDS tetap berjalan efektif untuk mencapai target mengakhiri AIDS sebagai ancaman kesehatan masyarakat pada tahun 2030.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moh. Anwar(RSUDMA) Sumenep, dr. Erliyati M.Kes, mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mendukung target ending HIV 2030,
“Tanggal 1 Desember lalu ,adalah Hari AIDS Sedunia,hal ini menjadi momen refleksi global untuk menghapus stigma dan mempromosikan akses layanan kesehatan yang adil bagi semua,kami siap mendukung dengan memberikan pelayanan optimal terhadap Orang dengan HIV (ODHIV) ” ujar Erliyati,Kamis (11/12/25).
Menurut Erliyati,peringatan ini bukan hanya untuk seremoni tahunan belaka,tetapi seruan aksi nyata untuk akhiri AIDS.
“Dengan pendekatan kolaboratif lintas sektor,target akhiri AIDS pada 2030 bukan sekadar harapan, tetapi tujuan yang bisa dicapai bersama,” tegasnya.
“Kesehatan adalah hak asasi manusia, memberdayakan dan melindungi ODHIV dari stigma dan diskriminasi,kita prioritaskan dalam memperjuangkan akses pengobatan yang menyelamatkan jiwa mereka”imbuh Erliyati.
“Ini bukan hanya tugas kami para petugas kesehatan, tetapi menjadi tugas kita semua untuk menciptakan layanan kesehatan inklusif yang menghormati hak asasi manusia,” ajaknya.
“Karena dengan langkah bersama, kita bisa menekan angka infeksi baru, meniadakan kematian terkait AIDS, dan meningkatkan kualitas hidup ODHIV” katanya optimis.
“Oleh karena itu untuk mengakhiri epidemi AIDS pada tahun 2030,perlu ada upaya-upaya peningkatan akses pengobatan, edukasi dan pencegahan yang lebih intensif,untuk menekan laju pertumbuhan virus mematikan tersebut” pungkasnya.(hrs)































