28.1 C
Jakarta
Kamis, Maret 13, 2025
spot_img

Wartawan Investigasi

Pencari Bukti Yang Tersembunyi

SAT BINMAS POLRES OGAN ILIR GELAR GEBYAR ANTI BULLYING 2025 DAN PEMILIHAN DUTA ANTI BULLYING

Warta In | Ogan Ilir – Satuan Binmas Polres Ogan Ilir menggelar kegiatan Gebyar Anti Bullying Tahun 2025 sekaligus pemilihan Duta Anti Bullying tingkat SD, SMP, dan SMA se-Kabupaten Ogan Ilir. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 27 Februari 2025, di Halaman Polres Ogan Ilir.

Acara ini dihadiri oleh Kapolres Ogan Ilir, perwakilan dari Kementerian Agama Kabupaten Ogan Ilir, para Kepala Sekolah, Dewan Guru Pembimbing, serta para peserta yang mengikuti pemilihan Duta Anti Bullying.

*Kasat Binmas Polres Ogan Ilir, AKP Asmun Zain, S.H., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pelajar akan bahaya bullying di lingkungan sekolah serta mendorong mereka menjadi agen perubahan dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua siswa*

“Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak generasi muda untuk lebih peduli terhadap sesama dan berani menolak segala bentuk perundungan. Duta Anti Bullying yang terpilih nantinya akan menjadi perpanjangan tangan dalam menyebarkan pesan positif di lingkungan sekolah masing-masing,” ujar AKP Asmun Zain.

Kapolres Ogan Ilir, AKBP Bagus Suryo Wibowo, S.I.K., juga memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa Polres Ogan Ilir berkomitmen untuk terus mendukung upaya pencegahan bullying di kalangan pelajar melalui edukasi dan sosialisasi.

Pemilihan Duta Anti Bullying dilakukan dengan berbagai tahapan seleksi, termasuk penyampaian gagasan, keterampilan komunikasi, serta pemahaman peserta tentang dampak bullying dan cara mengatasinya. Para pemenang nantinya akan diberikan peran aktif dalam menyosialisasikan kampanye anti-bullying di sekolah mereka masing-masing.

Kegiatan ini berlangsung dengan tertib, aman, dan penuh antusiasme dari para peserta. Sat Binmas Polres Ogan Ilir berharap dengan adanya kegiatan ini, tercipta budaya sekolah yang lebih positif dan inklusif, di mana setiap siswa merasa dihargai dan bebas dari ancaman perundungan.

(*HUMAS RES OI*)

Berita Terkait