Setelah IATC dan WSBK , dr Jack Optimis MotoGp kan Sukses Gilang Gemilang.
Mataram-Direktur RSU Provinsi NTB, Dr. H. Lalu Herman Mahaputra yang akrab dipanggil dr. Jack, telah menuturkan lusinan pelajaran yang didapat dari Itali, November ini, sebagai kadonya pulang ke NTB khususnya untuk kado persiapan MotoGP di KEK Mandalika.
“Banyak pelajaran yang kita dapatkan dari Itali yang sudah menggelar MotoGP kelas dunia sejak tahun 1972, bahkan di Itali MotoGP menjadi agenda tahunan seperti melaksanakan HUT Kemerdekaannya, sedangkan kita khususnya di NTB bahkan di Indonesia, ini adalah hal yang tidak pernah kita lakukan, dan ini adalah yang pertama,”ujarnya mengawali pembicaraan.
Lanjutnya lagi, team yang terdiri dari Kapolda NTB, TNI sebagai penanggungjawab teritorial. Sementara Pemprov NTB yang diwakili Direktur RSUP NTB, dan Kepala Dinas PUPR NTB, dengan melibatkan Kabupaten/Kota dituntut untuk mempersiapkan sarana pendukung event MotoGP di Circuit Mandalika.
Dengan dukungan maksimal,
dunia sudah akan berpaling ke Indonesia dan Indonesia harus kita buat bangga, ujarnya.
Bagi RSUP NTB semua Rumah Sakit itu nantinya akan mencorongkan kamera pelayanannya ke arah pelaksanaan Circuit Moto GP Mandalika.
“Kesiapan RSUP menghandel pelayanan juga menjadi atensi,”ujarnya lagi.
Jack mengaku sebagai Direktur RSUP NTB dia sangat optimis bahwa
event circuit motoGP Mandalika akan terlaksana dengan sukses.
Belajar dari Itali pada sisi medikal, sambungnya Itali sudah terlebih dahulu mendapatkan herd Immunity sehingga pada saat dirinya bersama tim dipersyaratkan
sudah mendapatkan vaksin 2 kali non sinovac.
Dan menurutnya protap covid-19 di Itali jauh lebih ketat dibandingkan dengan Indonesia.
Setiap tamu negara akan diperlakukan seperti itu kendatipun secara out door masyarakat tidak pakai masker.
“Ketika saya melaksanakan medikal disana saya melihat dari dekat sebuah kolaborasi, artinya bagaimana event ini (MotoGP Mandalika, red)akan sukses bila mana kita mempunyai kommitment dan kekompakan yang sama. Semua unsur harus jadi satu dalam stu kesatuan visi dan misi. Dicircuit juga nantinya ada rekomenternya disitu, ada ruangan satu yang diisi oleh pihak pengamanannya, ada medisnya, yang akan selalu berkoordinasi setiap saat,”tuturnya.
Dr. Jek tekankan satu hal yang paling utama yakni “Peduli Lindungi harus tetap on”.”Satu hal yang harus bener bener diperhatikan yaitu sistem peduli lindungi. Peduli lindungi harus on terus, listrik juga tidak boleh mati, kita bisa bayangkan, ketika masuk itu yang pertama dilihat adalah ticket, kedua kartu vaksin, yang semuanya terkonekting di peduli lindungi.
Tidak ada yang boleh macet, kalau satu macet akan mengganggu sistem sistem yang lain. Pendukung lain seperti Helly, Itali siapkan 2 unit yang stand by. Satu untuk rider, satu untuk penonton. Diluar juga ada helly standby untuk
Logistik. Sehingga semua bisa berjalan lancar. ( sr )
Penulis : S a h r i r