Warta.in-MUKOMUKO, Bengkulu.
Hingga kini persoalan Kebun Masyarakat Desa (KMD) Tiga Talang yakni Desa Talang Petai, Desa Talang Sakti dan Desa Talang Sepakat tak kunjung selesai. Sebab masyarakat tiga desa tersebut masih mempertanyakan transparansi hasil dari KMD. Baik itu mengenai jumlah tonase penjualan Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit KMD maupun uang keluar masuk di rekening KMD, Jum’at 4 Juli 2025
Hal ini dipertanyakan oleh masyarakat tiga desa tersebut karena adanya aroma dugaan penyelewengan hasil panen kebun sawit KMD oleh Kontraktor. Dimana dugaan penyelewengan tersebut beredar isu Sebagian hasil panen sawit KMD dijual ke salah satu RAM atau timbangan sawit yang ada di wilayah Kecamatan Lubuk Pinang. Seharusnya hasil panen tersebut dijual ke Pabrik Milik PT. Agro Mukomuko sesuai dengan aturan yang ada.
Tidak hanya itu, kini juga beredar isu bahwa uang atau saldo yang ada dalam rekening KMD juga sudah di tarik oleh pengurus. Bahkan nominal uang tersebut kini diduga sudah berkurang, sedangkan peruntukannya belum ada kejelasan dari pengurus.
‘’Sebenarnya dugaan inilah yang ingin dipertanyakan masyarakat desa. Karena adanya isu bahwa sawit hasil panen dari KMD diduga dijual ke salah satu timbangan toke sawit. Ini sudah ramai dibicarakan ditengah masyarakat di tiga desa ini. Tentunya kami juga sangat yakin dengan dugaan ini, karena hasil panen selama hampir satu tahun ini tidak maksimal. Biasanya satu bulan dua kali panen tiba – tiba satu bulan satu kali panen laporannya,’’ ujar warga yang enggan disebut identitasnya.
Wajar saja, lanjut Warga, setiap masyarakat meminta pengurus KMD mengadakan rapat untuk menyampaikan transparansi dalam pengelolaan KMD ini menolak. Malah rapat yang telah diadakan di fokuskan pembentukan pengurus KMD yang baru untuk mengalihkan isu dugaan masyarakat. Nyatanya pengurus baru yang dibentuk juga belum ada kejelasan. Ini dibuktikan dengan adanya persyaratan yang diajukan pengurus baru pada kepala desa, BPD dan adat tiga talang.
‘’Intinya, keinginan masyarakat tiga talang ini meminta pengurus yang lama melakukan rapat transparansi terkait hasil KMD, terkususnya keluar masuk uang KMD. Setelah transparansi ini dilakukan barulah hasil KMD itu dibagikan ke tiga desa seperti sebelumnya. Setelah itu semua selesai hingga saldo di rekening KMD kosong, baru dilakukan pembentukan pengurus yang baru. Jika ini tidak dilakukan dikawatirkan masalah semakin rumit,’’ harap warga, yang enggan ditulis Namanya.
Pewarta:Hidayat
Editor:Harry