BITUNG | WARTA.IN : Selama tiga hari terakhir, kondisi Pasar Winenet Caparuni terlihat semrawut akibat tumpukan sampah yang tidak diangkut. Hal ini disebabkan oleh aksi mogok kerja yang dilakukan para petugas kebersihan, yang diduga karena gaji mereka belum dibayarkan.
Para petugas kebersihan yang bekerja di bawah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bitung menghentikan aktivitas mereka sebagai bentuk protes atas keterlambatan pembayaran honor. Akibatnya, sampah pasar menumpuk di berbagai sudut dan menimbulkan bau tak sedap yang mengganggu aktivitas jual beli.
Salah satu pedagang mengeluhkan kondisi tersebut. “Tiga hari ini sampah tidak diangkut. Sudah mulai bau dan pembeli jadi enggan datang. Kami harap pemerintah cepat tangani ini,” ujar seorang pedagang yang enggan disebut namanya.
Pasar Winenet Caparuni sendiri dikelola oleh Perusahaan Umum Daerah (PERUMDA) Kota Bitung, sementara urusan kebersihan berada di bawah tanggung jawab DLH. Warga dan pedagang mendesak kedua instansi tersebut segera berkoordinasi untuk menyelesaikan permasalahan yang merugikan banyak pihak ini.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak DLH maupun PERUMDA Kota Bitung terkait keterlambatan pembayaran honor dan penanganan sampah di pasar.
RED : WARTAWAN INVESTIGASI
