Pontianak – Gelombang aksi demonstrasi di Kota Pontianak mendapat sorotan serius dari sejumlah tokoh pemuda dan organisasi masyarakat. Mereka sepakat menolak keras aksi-aksi anarkis yang dinilai hanya merugikan masyarakat serta mencederai semangat demokrasi.
Sejumlah organisasi masyarakat seperti Laskar Pemuda Melayu (LPM) Kalbar, Pemuda Pancasila (PP) Kalbar, Persatuan Orang Melayu (POM) Kalbar, dan barisan Bala Komando, menyatakan dukungan terhadap mahasiswa yang benar-benar tulus memperjuangkan aspirasi rakyat. Namun mereka memberi peringatan keras agar demonstrasi tidak ditunggangi oknum penyusup yang ingin memprovokasi kericuhan.
> “Aspirasi rakyat harus kita jaga, tapi jangan sampai ada oknum yang menyusup dan membuat situasi berujung anarkis. Itu hanya merugikan kita semua, bahkan berpotensi memecah belah NKRI,” tegas salah satu tokoh pemuda Kalbar.
Para tokoh menegaskan, kebebasan berpendapat adalah hak setiap warga negara, namun harus disampaikan dengan cara-cara elegan, damai, dan sesuai aturan hukum. Jika demonstrasi berubah menjadi anarkis, pesan utama perjuangan mahasiswa justru akan hilang, bahkan dimanfaatkan pihak tak bertanggung jawab.
Duka untuk Korban
Tokoh masyarakat Kalbar juga menyampaikan duka cita atas meninggalnya Afan, pemuda yang tertabrak mobil saat kericuhan terjadi di Pontianak. Mereka berharap musibah ini menjadi pelajaran berharga agar semua pihak lebih berhati-hati menjaga ketertiban.
> “Semoga almarhum Afan mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga diberikan ketabahan. Satu nyawa sangat berharga. Mari jadikan musibah ini pengingat pentingnya menjaga kondusifitas,” ungkap salah seorang tokoh ormas.
Pesan untuk Aparat
Selain menolak aksi anarkis, tokoh dan ormas juga meminta aparat keamanan lebih responsif dan humanis dalam mengawal aksi mahasiswa. Mereka berharap aparat mampu membedakan antara demonstran murni dengan penyusup yang berniat membuat kerusuhan.
> “Kami percaya aparat bisa profesional, tegas kepada penyusup, namun tetap mengedepankan pendekatan humanis kepada mahasiswa. Dengan begitu keamanan terjaga tanpa harus mengorbankan hak demokrasi,” jelas perwakilan ormas.
Jaga Persatuan
Dalam pernyataan bersama, ormas dan tokoh pemuda menyerukan seluruh masyarakat, aparat, dan mahasiswa untuk bergandengan tangan menjaga kedamaian Pontianak.
> “Pontianak harus tetap damai. Kita cinta tanah air, cinta Kalimantan Barat, dan cinta NKRI. Jangan sampai ada provokator yang mengadu domba. Kita akan lebih kuat jika bersama,” pungkas mereka.
Sementara itu, Wakapolres Kota Pontianak dalam silaturahmi bersama sejumlah ormas juga menekankan pentingnya menjaga kondusifitas. “Silaturahmi ini bentuk kebersamaan kita dalam menjaga kota Pontianak tetap damai,” ujarnya.
Perwakilan LPM Laskar Pemuda Melayu Kalbar , Bala Komando, dan Pemuda Pancasila juga menegaskan tidak menginginkan adanya tindakan anarkis yang merusak fasilitas negara maupun mengganggu ketertiban umum.
Tim: Investigasi