Jakarta – warta.in
Jakarta | warta.in – Budaya ziarah sebelum bulan puasa Ramadhan adalah merupakan kebiasaan rutinan warga Jakarta yang sudah menjadi tradisi turun temurun nyekar ke makam orang tua kakek atau nenek atau saudara yang sudah meninggal sebelum puasa Ramadhan adalah wujud kecintaan kepada keluarga yang sudah meninggal dunia.
Hal itu juga yang menjadi alasan Rahma, peziarah makam di TPU Semper Jakarta Utara atau yang sering di sebut kawasan pemakaman daerah Budhi Dharma pada Jumat, (21/2/2025) yang sedang nyekar atau mengunjungi makam orang tua. Yakni Ibu dan Ayahnya serta beberapa kerabatnya yang kebetulan di makamkan di tempat yang sama di TPU tersebut.
Meski bertempat tinggal di Depok, Rahma didampingi adiknya Melan, Tante Ati dan Nona, anak dan keponakan melakukan ziarah secara bersamaan “Saya mengambil waktu nya sekarang karena kalau terlalu dekat bulan puasa nanti ramai, macet disini”. Tuturnya pada awak media warta.in
“Kebetulan saya juga jauh dari Depok kesini jadi biar mencegah membludak peziarah makanya saya ambil waktu sekarang” sambungnya.
“Kegiatan ziarah ini mendoakan keluarga yang sudah meninggal semoga kita beribadah puasa bisa lebih khusu’nanti kita ziarah lagi pada saat Iedul Fitri” kata ati peziarah yang lainnya.
“Dalam pandangan Islam, ziarah kubur diperbolehkan. Karena manfaat daripada ziarah kubur adalah dzikrul maut (mengingat mati). Dan berziarah kubur yang bertujuan mendo’akan orang tua dan kerabat yang sudah meninggal dunia merupakan suatu perbuatan yang baik, budaya yang baik dan perlu dilestarikan agar tetap terjaga” tutur seorang ustadz yang tak mau di sebutkan namanya.
red_auliaulfa