28.5 C
Jakarta
Rabu, Oktober 29, 2025

Wartawan Investigasi

Pencari Bukti Yang Tersembunyi

Transkrip Ungkap Fakta: Air Aqua Ternyata Berasal dari Sumur Bor, Bukan Mata Air Pegunungan

Transkrip Ungkap Fakta: Air Aqua Ternyata Berasal dari Sumur Bor, Bukan Mata Air Pegunungan

Warta In | Jabar – Subang – Pernyataan mengejutkan terungkap dalam tayangan video di channel resmi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM), yang memperlihatkan percakapan langsung antara Dedi Mulyadi dengan staf perusahaan Aqua di lokasi sumber air milik perusahaan tersebut di wilayah Subang.

Dalam video yang diunggah di channel KDM itu, staf Aqua dengan jelas menyebut bahwa sumber air Aqua berasal dari tanah dalam yang diambil melalui proses pengeboran (sumur bor).

Air bawah tanahnya ngambil sumbernya dari dalam… oh iya, dibor ngambil airnya,” tanya Dedi Mulyadi.

Iya, ini dibor,” jawab staf Aqua singkat.

Percakapan berlanjut ketika Dedi Mulyadi menegaskan bahwa dirinya mengira air Aqua berasal dari mata air pegunungan, sebagaimana yang selama ini disampaikan dalam iklan Aqua.

Dikira oleh saya air permukaan, air dari mata air. Oh, jadi ini bukan air mata air ya?” tanya Dedi.

Tanah dalam,” jawab staf Aqua.

Berarti kategorinya sumur pompa dalam,” lanjut Dedi Mulyadi.

Iya, betul,” sahut staf Aqua menegaskan.

Dalam penjelasan tersebut juga terungkap bahwa perusahaan memiliki dua titik sumur bor, masing-masing sedalam sekitar 102 meter dan 60 meter, yang menjadi sumber utama air bawah tanah.

Dedi Mulyadi pun mempertanyakan dampak lingkungan akibat pengeboran di kawasan pegunungan, terutama potensi pergeseran tanah dan longsor.

Saya awam, orang kampung. Air gunung diambil di bawah tanah, apa nggak geser gitu tanahnya? Ini daerah pegunungan. Kalau geser bisa longsor, kan?” ujarnya.

Menanggapi hal itu, staf Aqua menjelaskan bahwa lokasi pengeboran berada di area tebing, di bawah lahan sawah, dan pernah mengalami kejadian longsor akibat kombinasi musim kemarau panjang dan hujan deras.

Dalam kesempatan itu, Dedi Mulyadi juga menyinggung soal izin penggunaan air bawah tanah, yang menurutnya sering baru diurus oleh perusahaan setelah ada peringatan publik.

Sekarang itu kan orang pada bikin izin setelah saya beberapa kali ngomong di media sosial. Baru sekarang pada bikin izin,” katanya.

Keterangan ini memunculkan ironi di tengah masyarakat. Sebab, selama ini Aqua dikenal luas melalui iklannya yang menegaskan airnya berasal dari gunung-gunung terpilih, disaring alami oleh lapisan bebatuan pelindung, dan 100 persen murni tanpa proses rekayasa.

Jika sumber air yang sebenarnya berasal dari sumur bor tanah dalam, maka publik berhak mempertanyakan kebenaran narasi dalam iklan tersebut.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak manajemen Aqua belum dimintai keterangan secara langsung oleh Warta In Jabar terkait pernyataan staf perusahaan kepada Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam tayangan channel KDM.

Redaksi akan berupaya mengonfirmasi dan memberikan ruang hak jawab kepada pihak Aqua untuk menjelaskan lebih lanjut agar pemberitaan ini tetap berimbang sesuai kaidah jurnalistik.

Berita Terkait