Wartain Banten | Pemerintahan | 05 Oktober 2025 — Ketua Badan Koordinasi (Bakor) Pembentukan Provinsi Banten, Tubagus (Tb) Tryana Sjam’un, mengingatkan para pemimpin daerah agar tidak melupakan cita-cita awal pembentukan Provinsi Banten. Menurutnya, Banten bukanlah provinsi yang hadir secara instan atau pemberian, melainkan hasil dari perjuangan panjang masyarakat demi mewujudkan kesejahteraan.
Pernyataan tersebut disampaikan Tryana dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Banten dalam rangka peringatan HUT ke-25 Provinsi Banten di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, Sabtu (4/10/2025).
“Cita-citanya hanya satu, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banten. Provinsi ini dibentuk lewat perjuangan, bukan pemberian,” tegas Tryana di hadapan jajaran eksekutif, legislatif, dan undangan yang hadir.
Amanah Sejarah untuk Pemimpin Daerah
Tryana menekankan bahwa tanggung jawab besar kini berada di pundak para pemimpin daerah, baik di tingkat eksekutif maupun legislatif. Ia berharap mereka tetap berpegang pada amanah sejarah dan tidak melupakan rakyat yang menjadi alasan utama berdirinya Provinsi Banten.
“Di pundak bapak-bapak semua, masa depan Provinsi Banten ini berada. Jangan sampai melupakan masyarakat karena Banten dibentuk untuk kepentingan rakyat,” ujarnya.
Pemerintahan yang Dekat dengan Rakyat
Lebih lanjut, Tryana meyakini bahwa masa depan Banten akan semakin maju dan sejahtera jika pemerintah mampu hadir secara nyata di tengah masyarakat, dengan ditopang oleh fiskal yang kuat serta kepemimpinan yang berpihak pada kepentingan rakyat.
Optimisme ini sejalan dengan harapan besar masyarakat yang sejak awal memperjuangkan pemekaran Banten sebagai provinsi yang mandiri dan berdaya saing tinggi.
“Kita urus Banten ini dengan sebaik-baiknya sehingga bisa dinikmati semua warga Banten,” pungkasnya.
25 Tahun Perjalanan Provinsi Banten
Hoiruddin Hasibuan, Staf Khusus Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Bidang Pemerintahan Desa dan Pembangunan Perbatasan, menyatakan bahwa usia 25 tahun adalah kesempatan penting untuk merayakan sejarah dan merenungkan pencapaian dan tantangan pembangunan yang akan datang. Seiring bertambahnya usia, masyarakat harus dapat memahami keuntungan besar dari pemerintah setempat mengelola provinsi.
“Sejarah pembentukan Provinsi Banten adalah aspirasi rakyat yang difasilitasi negara agar masyarakat Banten bisa mengelola potensi daerahnya secara optimal,” katanya.
Hoiruddin mengatakan bahwa karena Banten berada di pintu gerbang Pulau Jawa, itu menjadi pusat ekonomi, industri, perdagangan, jasa, pariwisata, dan kebudayaan lokal. Selain itu, untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat, daerah ini memiliki kekuatan anggaran yang kuat.
Peringatan HUT ke-25 Provinsi Banten menjadi momentum refleksi bagi seluruh pihak untuk kembali pada semangat awal pembentukan. Selama seperempat abad berdiri, Banten telah mengalami berbagai kemajuan, namun tantangan ke depan tetap membutuhkan komitmen kuat dari para pemimpin daerah untuk menjaga arah pembangunan yang inklusif dan berkeadilan.(WartainBanten)