INDONESIAN JOURNALIST WRITE THE TRUTH

32 C
Jakarta
Jumat, April 19, 2024

Wapres Ma’ruf Amin : Konsep Industri Pabrik Harus Mendukung Produk UMKM

PONTIANAK, Warta.in || Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengaskan UMKM perlu mendapat dukungan. Hal itu dia sampaikan saat meninjau pabrik Khatulistiwa Global Food (KGF) di Kalimantan Barat, Rabu 23/11/2022.

KGF adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan makanan siap ekspor di
Pontianak, Kalimantan Barat, yang di dukung oleh Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia (ISMI).

Oabrik ini berkonsep One Village One Industry (OVOI), yaitu satu daerah menghasilkan industri yang sudah diolah dengan inovasi agar memiliki nilai tambah.

Wapres mengatakan program-program Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia (ISMI) yang mendukung UMKM perlu didukung. Bahkan model One Village One Industry (OVOI) harus diikuti daerah-daerah lain.

“Saya kira konsep OVOI ini harus diperbanyak. Kita kan tahu daerah-daerah yang banyak menghasilkan seperti ini. Saya kira kalau itu bisa (dicontoh daerah lain), bisa menampung (hasil) perkebunan masyarakat,” ujar Wapr usai membuka Silaturahmi Bisnis ke-14 Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia.

Mengutip yang dilansir Antara, Direktur Utama PT Pachira Gorup, Mukhlis Bahrainy, menjelaskan kepada Wapres bahwa pabrik tersebut memiliki konsep “One Village One Industry” (OVOI) yaitu satu daerah menghasilkan industri yang sudah diolah dengan inovasi agar memiliki nilai tambah.

“Rangkaian (proses pengolahan produk) begitu banyak, sepertiganya dikerjakan oleh UMKM, distandarisasi di sini, lalu (produk) yang sudah standar diekspor, terutama diekspor ke Turki,” kata Mukhlis di lokasi pabrik, di Pontianak, Rabu

Mukhlis memaparkan, proses pengolahan produk yang akan diekspor memang sangat panjang, namun produk-produk itu sudah diolah sebelumnya oleh UMKM lokal.

Menurut Mukhlis, perusahaan tersebut dinamakan Khatulistiwa Global Food karena produk-produk yang sudah memenuhi standar dikirim ke negara-negara non-tropis, seperti Turki.

“Nanas, langsat, cempedak, rambutan, pepaya, ini potensi yang cukup besar di Kalimantan Barat,” ungkap Mukhlis.

Agar buah-buahan tersebut memiliki nilai jual, Mukhlis mengungkapkan, perusahaannya mengolah buah-buahan itu dalam kemasan yang tahan lama. Misalnya nanas diolah sebagai bahan pelengkap koktail (buah-buahan campur) yang ditambah dengan sirup dan dikemas dalam kaleng. Agar tahan lama, maka produk-produk yang akan diekspor disterilkan terlebih dahulu.

“Targetnya semua daerah harus ada industrinya agar petani yang menghasilkan buah dan sayuran itu memiliki nilai tambah,” ujar Mukhlis.

Hadir mendampingi Wapres Ketua Umum Majelis Pengurus Pusat ISMI Ilham Akbar Habibie, Kepala Sekretariat Wapres, Ahmad Erani Yustika, Staf Khusus Wapres Mohamad Nasir, Masduki Baidlowi, Imam dan Robikin Emhas serta Tim Ahli Wapres Johan Tedja Surya dan Farhat Brachma.

Latest news
Related news