26.7 C
Jakarta
Minggu, Februari 23, 2025
spot_img

Wartawan Investigasi

Pencari Bukti Yang Tersembunyi

Warga kampung Pulorengas grudug Kantor Desa Sindangjaya cabangbungin terkait oknum salah tangkap

Warga Kp Pulo rengas grudug kantor desa Sindangjaya kecamatan cabang Bungin Tuntut keadilan terkait dugaan lima remaja korban salah tangkap yang diduga di lakukan oleh oknum anggota Polisi, Kamis 13/02/25.

Dari info yang ada, Kejadian warga serta orang tua korban geruduk kantor desa Sindangjaya, lantaran Terjadinya dugaan perampokan warung kelontong di Kp Pulo rengas desa Sindangjaya kecamatan Cabang Bungin pada tanggal 10/02/2025 Minggu malam, nenek Bimah 71 th. pemilik warung yang menjadi korban perampokan hingga meninggal dunia.

Kami warga serta orang tua minta keadilan kepada bapak Presiden Prabowo Subianto Bpk Kapolri , Kapolda ,Kapolres dan bapak Kapolsek anak saya jadi korban dugaan salah tangkap, dipaksa untuk mengakui perbuatan yang tidak pernah dilakukan oleh anak saya terkait perampokan dan pembunuhan pemilik warung pada Minggu malam yang lalu,tutur Udin selaku orang tua korban salah tangkap

“Dugaan salah tangkap ada lima orang. salah satunya anak saya sendiri. Menurut saya para Oknum Polisi sudah melanggar tanpa adanya surat penangkapan terlebih dahulu,” kata Udin orang tua korban. dengan nada kesal pada awak media,

“Rumah saya di ketok-ketok pada Rabu malam ama orang tidak dikenal. ciri-ciri orang tersebut tinggi berbadan tegap ia mengaku dari anggota Polisi rumah saya di geledah menanyai anak saya mereka yang mengaku anggota polisi langsung pergi,” Kata Ibu Namih orang tua korban juga

Tidak lama kemudian terdengar anak saya ditangkap dibawa langsung pergi menggunakan mobil warna putih, katanya dibawa ke Polres lalu saya melapor ke pak Lurah.

“Keesokan harinya pak Lurah langsung mendatangi Polres Metro Bekasi, anak saya dibawa balik, saat ini anak saya trauma karena ada dugaan tindak kekerasan. Sampai saat ini anak saya merasakan sakit di perut dan wajah.

“Saya menuntut Keadilan kepada hukum Di Indonesia minta keadilan yang seadil-adilnya dan ditindak tegas para oknum anggota Polisi yang telah menganiaya anak saya dan menjadi korban dugaan salah tangkap,” kata ibu Namih sambil menangis.

Inisial (A) korban dugaan salah tangkap, yang menangkap dan membawa saya kedalam mobil pada malam itu saya tidak kenal tapi saya ingat wajah nya ciri-cirinya tinggi bersih iya mengaku polis saya dibawa ke J&T trus saya dipukul dan ditodong menggunakan pistol disuru mengakui perbuatan perampokan dan Pembunuhan tersebut.

“saya merasa trauma atas kejadian itu ”tandasnya.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian terkait dugaan penganiayaan ini. Publik kini menanti langkah tegas dari pihak berwenang dalam menangani kedua kasus yang saling berkaitan ini, Sejumlah pihak menuntut agar aparat yang terlibat diperiksa secara etik dan hukum demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi Kepolisian.