Serang | wartain Banten | 26 Februari 2025 – Cuaca ekstrem yang melanda perairan di sekitar Banten dalam beberapa pekan terakhir telah berdampak signifikan pada aktivitas perikanan di daerah tersebut. Nelayan setempat mengungkapkan bahwa ombak tinggi, angin kencang, dan hujan deras menyebabkan mereka kesulitan untuk melaut, sehingga pendapatan mereka mengalami penurunan yang sangat dramatis.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah di Banten, Minggu (2/2/2025).
BMKG juga mencatat adanya potensi gelombang tinggi di perairan sekitar Banten. Tinggi gelombang di Selat Sunda bagian utara dan perairan selatan Pandeglang diperkirakan mencapai 1,25 hingga 2,5 meter. Dengan suhu udara berkisar 22-32°C dan kelembapan udara 60-95%, warga diimbau untuk tetap berhati-hati, terutama bagi nelayan dan pengguna transportasi laut.
Cuaca buruk telah menyebabkan banyak kapal nelayan tidak dapat melaut, bahkan ada yang rusak akibat diterjang ombak besar. Sejumlah nelayan khawatir dengan kondisi ini yang tidak hanya merugikan ekonomi keluarga mereka, tetapi juga berpotensi mengancam keberlangsungan hidup mereka sebagai nelayan.
Cuaca ekstrem yang melanda perairan Banten juga menjadi peringatan bagi pentingnya upaya mitigasi perubahan iklim yang lebih serius, mengingat cuaca ekstrem semakin sering terjadi dan berdampak pada mata pencaharian masyarakat pesisir.
Sebagai solusi jangka panjang, para nelayan juga berharap adanya penguatan sistem peringatan dini cuaca ekstrem agar mereka bisa mempersiapkan diri lebih baik dan mengurangi risiko kerugian.(Wartain Banten)