Tangerang Selatan | Wartain Banten | 27 Februari 2024 – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mengeluarkan kebijakan baru yang melarang seluruh sekolah di wilayah Banten untuk menggelar kegiatan study tour ke luar daerah Banten. Kebijakan ini disampaikan Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah seusai mengunjungi Kantor Dinas Pendidikan di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten, Kota Serang, Senin (24/2/2025).
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten resmi melarang SMA, SMK, dan SKh menggelar study tour ke luar Provinsi Banten. Aturan ini tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 900.1.7.1/6345/Dindikbud/2025, yang ditujukan ke semua pengawas dan kepala sekolah di Banten.
Kepala Disdikbud Tangsel, Deden Deni menyatakan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk memastikan keselamatan siswa, efektivitas pembelajaran, dan meringankan beban finansial orang tua.
“Imbauan ini masih berlaku dan lebih ke pembatasan study tour, bukan larangan. Kegiatan dibatasi hanya boleh di wilayah Provinsi Banten saja,” ujar Deden Deni, Rabu (26/2/2025).
Terkait dengan kebijakan ini, banyak pihak yang menyambut baik, meski ada beberapa yang merasa kebijakan ini sedikit membatasi kebebasan sekolah dalam menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler. Namun, dengan adanya regulasi ini, diharapkan sekolah lebih kreatif dalam merancang kegiatan pendidikan yang menyenangkan namun tetap aman.
Pemprov Banten juga akan menyediakan berbagai fasilitas dan pendampingan bagi sekolah-sekolah yang ingin mengadakan kegiatan study tour di dalam provinsi untuk memastikan kegiatan tersebut sesuai dengan standar protokol kesehatan dan keselamatan yang berlaku.
Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan kualitas pendidikan di Banten dapat semakin meningkat dan lebih terarah, serta memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi dan pariwisata daerah.(Wartain Banten)
