SUKABUMI, Warta.in || Lambatnya penganan dan pengakuan hukum di Polres Sukabumi Kota menuai kritikan dari Serikat mahasiswa muslimin Indonesia (SEMMI). Slogan PRESISI dinilai hanya pemanis bibir.
Seperti dalam penanganan kasus Kasus 17 September 2022 tentang perkosaaan anak di bawah umur oleh ayah tirinya.
“Ibu kandung korban berangkat ke Jakarta untuk meminta bantuan dari Hotman Paris ini merupakan cermin kekecewaan terhadap aparat polisi yang lamban menagani laporan aduan tersebut,” ujar Ketum PC SEMI Sukabumi raya Septian Reynaldi kepada Warta.in Kamis, 22/9/2022.
Dalam story Instagram Hotman Paris merespon akan membantu dalam menangani kasus anaknya.
“Setelah Hotman berkicau, baru ada reaksi dari polisi,” kata Septian.
Lemahnya respon polisi terhadap penganan kasus, menurut Ketum SEMMI mengganggu stabilitas keamanan yang ada di Kota Sukabumi. Selain itu masyarakat akan menjugtis lembaga sebagai institusi yang tidak kredibel.
Dia juga mengingatkan jagan sampai institusi di pertaruhkan kembali seperti halnya kasus Ferdy Sambo.
“Di kutip dari narasi pak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bahwa orang yang paling keras mengkritik polri itu adalah sahabat saya. Jangan seperti polisi India,” pungkasnya.