Sukabumi – Hampir beriringan bentrokan di Sorong Papua terjadi lagi bentrokan antarwarga yang terjadi di perbatasan Desa Kariuw dan Desa Ori, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, ProvinsiMaluku diduga karena kesalahpahaman terkait batas wilayah. Dua orang tewas akibat luka tembak. Sejumlah rumah warga juga terbakar imbas bentrokan tersebut.
Sungguh memprihatinkan dan rasa duka untuk anak bangsa korban bentrokan sampai merenggut nyawa, mengiris rasa persaudaraan persatuan sesama anak bangsa yang sudah tertanam sejak lama. Rakyat Indonesia yang beraneka ragam suku bangsa adat istiadat yang santun, tiba tiba beringas ada apa. Hal ini harus menjadi bahan refleksi dan evaluasi semua anak bangsa.
Dari rentetetan kejadian menjamurnya ujaran kebencian, pernyataan Edy Mulyadi melukai hati masyarakat Kalimantan, bentrokan Sorong Papua dilanjut bentrokan di Maluku tengah, itu semua menyampaikan pesan ada pergerakan kekuatan yang secara tidak sadar tengah mengobok ngobok menyebarkan virus pecah belah untuk merontokan pilar pilar penyangga NKRI.
Lalu siapa yang teganya berniat jahat menciptakan bentrokan, mengadu domba, menyiramkan bensin provokasi pada masyarakat dibawah ? Tentunya yang tidak suka dengan ketegasan kebijakan Jokowi, salah satunya kebijakan mengejar obligor BLBI, dan telah ditandatanganinya kerjasama ektradisi dengan Singapura penangkapan buronan koruptor. Apapun caranya para koruptor mafia hitam perampok uang negara akan berusaha provokasi rakyat untuk rusuh dengan gol utamanya Presiden Jokowi harus jatuh sebelum 2024.
Dalam menghadapi kondisi situasi diatas untuk selamatkan persatuan, kesatuan dan kedaulatan NKRI dari upaya jahat yang akan menghancurkan NKRI adalah ketegasan dalam penegakan hukum. Siapapun yang menyebar kebencian, Edy Mulyadi, dan pelaku provokator kerusuhan yang memecah belah rakyat harus di Tangkap Adili sesuai hukum yang berlaku.
Semoga Allah Tuhan YME melindungi semua anak bangsa dan NKRI dari perbuatan mafia hitam oligarki orde baru yang tengah provokasi rakyat berbuat rusuh untuk menjatuhkan Presiden Jokowi.
Siaran pers diatas disampaikan oleh Barikade 98 Sukabumi, Barikade 98 Jabar, Forum Kabuyutan Nusantara ditandatangani Kamis (27/01/2022) oleh Abdul Salam Nur Ahmad Dewan Pembina Barikade 98 Sukabumi/Forum Kabuyutan Nusantara, Siti Ratna Maymunah S.Pd Dewan Pembina Barikade 98 Sukabumi, Opik S.Pd Ketua DPD.Barikade 98 Sukabumi dan Budy Hermansyah Ketua DPW.Barikade 98 Jabar. (Redkasi)***