BANDUNG – Pernyataan Edi Mulyadi yang merupakan kader PKS lokasi ibu kota baru tempat jin buang anak, merupakan pernyataan yang sarkasme dan menghina orang Kalimantan, yang selama negara lndonesia ini ada, memberikan kontribusi yang luar bias dengan kekayaan alamnya.
Berapa juta hektar hutan Kalimantan yang dibabat habis selama mulai pemerintahan orde baru untuk diambil dan dijual kayunya, terus berapa juta hektar lahan kalimantan yang dikeruk untuk diambil batu baranya, sehingga PLTU milik PLN bisa menghasilkan listerik, belum sumber daya minyaknya, yang sudah puluhan tahun dieksplorasi dan tidak pernah habis sampai sekarang, kata Budy Hermansyah Ketua Barikade 98 Jabar, Kamis (20/01/2022)
Selanjutnya mengatakan “Dengan kekayaan alam yang luar biasa tersebut, sehingga bisa berkontribusi besar kepada pemasukan negara, dan bisa dinikmati oleh seluruh bangsa lndonesia. Lantas Edi Mulyadi dengan seenaknya mengatakan provinsi yang akan menjadi lokasi ibu kota baru sebagai tempat Jin buang anak ?, perkataan Edi Mulyadi terebut penghinaan pada rakyat Kalimantan Timur, ungkap Budy panggilan akrab Kang Boher .
Pernyataan Edi Mulyadi ini sudah sangat kelewatan, dan tidak bisa ditolelir lagi oleh orang yang memiliki akal sehat, dan tahu terima kasih terhadap sumbangsih Kalimantan dalam memakmurkan bangsa lndonesia dengan kekayaan alamnya, ujar Budy.
Budy menegaskan “Sudah seharusnya, aparat kepolisian menangkap yang bersangkutan, karena Edi Mulyadi telah membuat pernyataan yang menghina rakyat Kalimantan, bahkan seluruh rakyat lndonesia. Jadi aparat kepolisian tidak usah menunggu ada yang melaporkan, karena Edi Mulyadi sudah menghina eksistensi sebuah provinsi dengan segala manifes yang terkadung di dalamnya, dengan menyebut tempat Jin buang anak, katanya.
Anda, Edi Mulyadi boleh tidak setuju dengan IKN yang Undang Undang nya sudah di sahkan, tapi anda tidak boleh menghina lokasi IKN tersebut sebagai tempat Jin buang anak, pungkas Budy Hermansyah Ketua Barikade 98 Jabar juga merupakan tokoh pergerakan 98. (Redaksi).