Kadis Pariwisata NTB, Jamaludin Malady ( (Batik Coklat no 3 ke Kanan)
Warta.in
Warta.in
Mataram,NTB – Salah satu obyek wisata yang menjadi kebanggaan NTB saat ini yaitu Hiu Paus (whale shark) yang berada di perairan Teluk Saleh Kecamatan Terano Kabupaten Sumbawa.
Obyek wisata ini dari hari ke hari kian ramai dikunjungi baik oleh Wisatawan Mancanegara (Wisman ) maupun Wisatawan Nusantara (Wisnu ) .
Para wisatawan asing yang datang ke tempat ini biasanya menaiki kapal-kapal phinisi dari Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Satu kapal phinisi biasanya ditumpangi 40-50 orang turis mancanegara.
Seiring perkembangan kunjungan yang terus meningkat ,apalagi
ketika musim liburan tiba. Setiap hari ada puluhan kapal phinisi merapat ke perairan Teluk Saleh di Kabupaten Sumbawa . Mereka membawa para Turis Asing yang berduyun duyun ingin melihat langsung aktivitas hiu paus.
Beberapa titik pengamatan Hiu Paus di NTB terletak di kawasan Teluk Saleh, Labuan Sangur, Calabai, hingga perairan dekat Gunung Tambora.
Selain pelayaran langsung menggunakan phinisi dari Labuan Bajo, turis juga bisa memulai pelayaran menggunakan perahu nelayan lokal dari Desa Labuan Jambu, Kecamatan Terano, Kabupaten Sumbawa menuju Teluk Saleh. Dengan Tarif sewa perahu nelayan lokal yang cukup terjangkau menuju titik pengamatan hiu paus.
Indahnya tempat wisata ini bahkan diakui para pelaku usaha perjalanan wisata (travel agen), menjadi destinasi nomor satu dunia. Karena populasi hiu paus paling banyak berada di perairan NTB. Ada dua tempat lain di Indonesia, yaitu Gorontalo dan Papua tapi tidak sebanyak di NTB.
Kadis Pariwisata NTB,Jamaludin Malady memuji obyek tersebut sebagai ” world class best tourist destination” (Tujuan wisata terbaik kelas dunia ).
Obyek wisata kebanggaan dunia ini ,kata pria yang akrab disebut Mr.Jam, alangkah lebih berdayaguna lagi jika dibangun infrastruktur akomodasi penginapan serta fasilitas lain yang dibutuhkan para wisatawan. Karena penginapan sejenis melati homestay ditempat itu baru ada sekitar 20 unit.
Jika fasilitas penginapan sudah terbangun, lanjutnya maka wisatawan pasti nginap. Setelah itu mereka butuh makan minum, sarana transportasi dan lainnya.
Dengan demikian nelayan bisa menjual hasil tangkapan ikan ke Restoran disamping jual ikan bakar tepi pantai. Atau sewakan sampan nelayan miliknya ke wisatawan.
Dengan demikian ada aktivitas warga
” Ini kan bisa menghasilkan duit untuk meningkatkan pendapatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sekitar,” ujarnya di Graha Bhakti Praja Kantor Gubernur NTB kemarin
Lebih jauh, Mr.Jams mengatakan para Pelaku Pariwisata khususnya Agen Perjalanan Wisata (Travel Agent) di NTB menaruh harapan pada Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman agar
rumah rumah masyarakat di Labuan Jambu bisa di jadikan homestay atau Sarana hunian sementara.
Alasannya, ketika wisatawan yang berwisata ke hiu paus bisa menginap di desa labuhan jambu.
“Karena kegiatan wisata menuju ke lokasi tempat Hiu paus dilakukan dini hari jam 3 ,” ujar Mr. Jam,
Bila homestay cukup tersedia maka, kawasan itu tidak hanya menjadi tempat buang kotoran dan sampah, tetapi lokasi yang bisa menggerakkan roda perekonomian menuju kesejahteraan masyarakat setempat ” imbuhnya.(sr)