Warta.in Medan – Apalagi yang dicari seorang Prof. Dr.dr. Ridha Darmajaya, SpBS (K)? Namanya santer disebut sebagai bakal calon Walikota Medan periode 2024 – 2029 yang pemilihannya akan diselenggarakan pada bulan November 2024 mendatang. Bahkan empat partai politik sudah didatanginya untuk mendaftar sebagai bakal calon yaitu Partai Golkar (PG), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PBB), dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Kepada beberapa wartawan media online anggota Ikatan Media Online (IMO-Indonesia) Sumatera Utara Prof. Ridha bicara blak-blakan.
“Untuk apa, saya harus maju dalam kontestasi Pilkada Kota Medan ini? Dalam hal karier saya masih punya 20-30 tahun lagi berkarier di dunia akademik dan kesehatan, pada Kamis.(2/5/24)
“Sebagai guru besar dan spesialis bedah syaraf, karier saya masih terbilang bagus. Dalam hal ekonomi atau penghasilan, saat ini penghasilan saya, Alhamdulillah lebih dari cukup, belum tentu juga penghasilan saya sebagai Walikota akan lebih besar dibanding sekarang. Lalu apa yang ingin saya cari?, Terus terang sejak saya bertemu dengan Pak Anies Rasyid Baswedan sekira setahun yang lalu, saya ingin membersamai Pak Anies dalam merubah kondisi bangsa ini, terutama kondisi Kota Medan di masa yang akan datang. Jadi itulah yang mendasari niat saya untuk maju dalam Pilwakot Medan nanti,” kata Prof. Ridha menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti kegiatan Senam Kesegaran Jasmani yang diadakan Dewan Harian Daerah Badan Pembudayaan Kejuangan 45 Provinsi Sumatera Utara Jalan Pemuda No. 17 Medan.
Nama Prof. Ridha memang mulai mencuat ke public sekitar setahun yang lalu Ketika beliau menjadikan asetnya di Jalan Pemuda sebgai Balai Aspirasi Anies Rasyid Baswedan, tempat berkumpul dan beraktifitasnya para relawan Bapak Anies Rasyid Baswedan di Kota Medan. Sejak itu Prof. Ridha sering muncul di publik ketika beliau tanpa lelah mensosialiasikan dampak penggunaan gadget di tengah masyarakat dengan Program Gadget Sehat.
Bahkan beliau menggagas Komunitas Gadget Sehat bersama para relawan, Hampir setiap hari Prof. Ridha tampil berceramah di hadapan para siswa, para emak-emak di Majelis Taklim dan komunitas anak muda lainnya tentang dampak negatif penggunaan gadget secara berlebihan.
Sepertinya memang popularitas Prof. Ridha di tengah-tengah masyarakat Kota Medan memang agak menonjol disbanding beberapa calon yang muncul menjelang Pilkada Kota Medan yang semakin menunjukkan peningkatan suhu politik.
Tinggal lagi bagaimana partai-partai politik di Kota Medan terutama partai-partai politik yang sudah “didatangi” Prof. Ridha menyikapi kondisi ini. Akankah gayung ini akan bersambut atau potensi besar itu hanya akan berlalu begitu saja?,
Ketika ditanya, apakah beliau memang bercita-cita manjadi birokrat? Prof. Ridha bercerita.
“Sebenarnya ketika tamat SMA dan akan melanjutkan Pendidikan ke perguruan tinggi, saya ingin kuliah di Fakultas Teknik, tapi ibu saya setengah memaksa meminta saya memilih Fakultas Kedokteran dan dalam ujian SPMB itu saya lulus diu Fakultas Kedokteran USU. Awalnya saya kuliah agak separuh hati, tapi ketika saya bertemu dengan profesor-profesor di Fakultas Kedokteran USU saya menjadi tertarik dan kemudian mulai belajar dengan serius. Tentang niat untuk terjun ke birokrasi itu terjadi setlah perenngan yang cukup mendalam tentang kondisi bangsa ini yang tidak dalam keadaan baik-baik saja. Saya ingin berperan untuk memperbaiki kondisi ini,” kata salah seorang Dewan Pembina DPW IMO-Indonesia Provinsi Sumatera Utara ini.
Setelah memperoleh gelar dokter, Ridha pun melenjutkan ke Fakultas Kedokteran Universits Indonesia mengambil spelialis Bedah Syaraf. Saat ini Prof. Ridha masih aktif berpraktek di beberpa rumah sakit terkenal di Kota Medan.
“Do’a dan dukungan masyarakat Kota Medan terutama dukungan media yang tergabung dalam IMO sangat saya harapkan. Insya Allah dengan niat baik, kita akan berhasil dalam perjuangan ini”, katanya lagi.
“Baiklah Prof, selamat berjuang, kami bersamamu,” kata Ketua DPW IMO-Indonesia Provinsi Sumatera Utara H. A. Nuar Erde.(RP)