Tangerang Selatan, Banten 10 Februari 2025 – Gagal ginjal makin mendapat atensi kesehatan masyarakat di Indonesia, dengan banyaknya pasien yang harus melalui proses cuci darah (hemodialisis) dengn teratur dan berkala. Sesuai dengan data terkini, lebih kurang 200.000 orang di Indonesia sekarang hidup dengan penyakit ginjal kronis, dan lebih dari 40.000 di antaranya membutuhkan terapi cuci darah guna menjaga fungsi tubuh.
Penyakit gagal ginjal acapkali muncul akibat determinan kesehatan diabetes, hipertensi, dan pola hidup yang kurang sehat. Masyarakat yang terdiagnosis gagal ginjal mesti melakukan hemodialisis sebagai alternatif untuk mengambil alih fungsi ginjal yang sudah tak mampu lagi berfungsi maksimal.
Keluarga pasien, Sofyan Sitanggang (58), menceritakan (Senin, 10 Pebruari, 2025): “Dua hari yang lalu, abang ini merasa lelah dan tak bisa berjalan ketika bangun tidur. Hasil pemeriksaan laboratorium di RS, diabetes, dan hipertensinya tinggi. Ternyata ginjalnya sudah rusak, dan harus menjalani cuci darah tiga kali seminggu.”
Tetapi, walaupun cuci darah mampu menyelamatkan nyawa, mekanisme ini tak seutuhnya mengembalikan kualitas hidup. Banyak pasien yang mengeluhkan efek samping seperti kelelahan, penurunan nafsu makan, dan gangguan tidur. Disamping itu, biaya perawatan yang tinggipun menjadi hambatan untuk banyak keluarga.(red)