Warta.in, Jakarta | – Peningkatan kualitas pendidikan tinggi menjadi isu nasional yang disorot saat ini. Panitia Kerja (Panja) Pembiayaan Pendidikan Komisi X DPR RI mendorong ikatan-ikatan alumni perguruan tinggi di Indonesia untuk ikut berkontribusi bagi sivitas akademika.
Perkumpulan Alumni Atma Jaya Jakarta (Perluni-UAJ) menjadi salah satu organisasi alumni yang diundang, diwakili Tarsisius Tukijan (Wakil Ketua Umum) dan Christiana Chelsia Chan (Bidang Organisasi dan Tata Kelola).
Bahan paparan dan masukan yang disampaikan pada narasumber menjadi bagian tidak terpisahkan dari Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) pada Rabu (3/7).
Selain itu, substansinya juga akan menjadi rujukan dalam penyusunan rekomendasi Panja Pembiayaan Pendidikan Komisi X DPR RI kepada Pemerintah.
Selain Perluni UAJ, hadir juga organisasi alumni lain yakni Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Indonesia (UI), dan Universitas Trisakti (Usakti).
Mereka menyampaikan pemikiran kritis tentang arah kebijakan pendidikan nasional dan reformulasi anggaran fungsi pendidikan di Gedung Nusantara I Kompleks Parlemen Jakarta.
Tukijan dan Chelsia dengan lugas menyampaikan pemikiran kritis pada kesempatan bicaranya. Chelsia mendesak pemerintah untuk bersikap adil dalam memberikan bantuan dan dukungan kepada penyelenggara pendidikan tinggi baik negeri maupun swasta.
Sementara Tukijan menyampaikan poin-poin pemikiran kritis yang dirumuskan oleh tim kecil Perluni-UAJ seperti amanat konstitusi untuk mencerdaskan, beasiswa, dan keterlibatan organisasi alumni perguruan tinggi yang berkesinambungan.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf Macan Efendi, menyambut positif pemikiran kritis yang disampaikan para pengurus organisasi alumni yang hadir, termasuk dari pengurus Perluni-UAJ.
Selain itu, ia juga mendorong adanya kontribusi optimal dari alumni dalam memberi masukan dalam upaya penyempurnaan kebijakan pendidikan.
“Kami meminta ikatan alumni tetap aktif memberikan masukan kepada pemerintah untuk menyempurnakan kebijakan perguruan tinggi dengan memberikan kontribusi pemikiran secara kritis terhadap pembangunan pendidikan,” kata Dede, yang juga Ketua Panja Pembiayaan Pendidikan DPR RI.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua Perluni-UAJ Michell Suharli dan Anggota Dewan Pengawas Perluni-UAJ Desy RatnaSari menyampaikan apresiasi atas undangan dan penerimaan Panja Pembiayaan Pendidikan DPR RI. Perluni-UAJ menaruh respek tinggi kepada wakil rakyat yang mau terbuka pada masukan dan pemikiran kritis dari kelompok intelektual.dan cendikiawan. Pengurus organisasi alumni dari berbagai perguruan tinggi l merupakan rakyat yang representatif untuk mewakili kelompok itu.
“Pengurus organisasi alumni adalah katalisator efektif yang memungkinkan komunitas intelektual dan cendikiawan berkontribusi untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi.
Para wakil rakyat di panja cerdas melibatkan mereka sebagai fresh eyes, semoga pemerintah juga menempuh langkah brilian yang sama dalam format kreatif lain,” kata Michell Suharli.
Desy RatnaSari memiliki harapan agar Indonesia memiliki basis angggaran pendidikan wajib dan gratis sampai level Sarjana (S1) untuk seluruh anak Indonesia, guna mempersiapkan generasi Indonesia emas.
Beasiswa S2-S3 menjadi bersifat inklusif untuk sebanyak mungkin dapat diterima oleh rakyat Indonesia.
“Biaya kuliah harus terjangkau peserta didik dari keluarga tidak mampu, baik berprestasi ataupun tidak. Karena prinsip pendidikan adalah mencerdaskan anak bangsa dan no one left behind,” ujar Desy RatnaSari, artis yang kini aktif sebagai wakil rakyat.
Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) ini sampai pada kesimpulan. Panja Pembiayaan Pendidikan Komisi X DPR RI mendorong para ikatan alumni untuk memberikan kontribusi optimalnya dalam memperluas jaringan, relasi, peluang untuk sivitas akademika perguruan tinggi.