INDONESIAN JOURNALIST WRITE THE TRUTH

26.2 C
Jakarta
Jumat, November 22, 2024

Surat Untuk Jokowi – Kh.Ma’ruf Amin, Catatan Sakral Perjuangan Reformasi 98

“Berharap Menteri Kedepan Harus Bersih Terputus Dari Masa Lalu Yang KELAM .. !!!”

(Ditulis pada 8 Juli 2019)

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Merdeka …. !!!

Pemilu, Pilpres Langsung , agenda pemberantasan korupsi – kolusi dan nevotisme, reformasi birokrasi serta agenda perjuangan reformasi lainnya adalah buah hasil dari perjuangan reformasi 1998.

Perjuangan reformasi 1998 adalah momentum Ilahiah yang sakral tumbangnya Rezim Soeharto sang diktator orde baru (Orba) yang telah banyak memakan korban. Momentum Reformasi 1998 terlahir hasil dari proses dialektika perjuangan tokoh tokoh aktivis pergerakan lintas generasi, angkatan 1974 Malari, Hariman Siregar, pergerakan 1977 – 1978 dengan lantang melawan kediktatoran Soeaharto waktu itu, salah satu tokohnya Indro Cahyono dari kampus ITB menyuarakan perlawanan pada rezim Soeharto. Dilanjutkan dengan mengkader mahasiswa mahasiswa yang militan, melahirkan angkatan pergerakan angkatan era 1980, salah satu peristiwa penting kejadian tragedi Tadris IAIN Bandung yang kala itu Tentara masuk kampus, paska itu menyatukan gerakan mahasiswa Bandung, tiada henti terus mengobarkan perlawanan pada rezim Soeharto, tidak hanya gerakan mahasiswa saja, menyatu menyuarakan pembelaan pada kasus kasus ketidak adilan penggusuran perampasan tanah rakyat.

Tokoh yang tampil sebagai pejuang angkatan 1980 – 1990 baik di Bandung maupun Jakarta, suara perlawanan kala itu di Jakarta disuarakan oleh PijAR dengan tokoh tokohnya, Almarhum Amir Husain Daulay. Alm Nuku Soelaiman dan Anto Kusumayuda (kasus SDSB, Soeharto Dalang Segala Bencana), peristiwa Aksi Nekad FAMI dengan ditangkapnya 21 Mahasiswa Indonesia, diantaranya Yeni Rosa (Jakarta), Hendrik Sirait (Jakarta), Binyo (Jakarta), Empe (Jakarta), Fery Joko (Bandung), Saep (Cianjur) dll, bersama tokoh lainya memberikan suport spirit perlawanan pada perlawanan terhadap Soeharto di seluruh nusantara.

Perlawanan dan perjuangan melawan menumbangkan rezim disuarakan di Bandung dengan tokoh tokoh era 1980 han, diantaranya Fajrul Rahman (ITB) Jumhur Hidayat (ITB), Amar (ITB), Cecep Kholiludin (IAIN BDG), Paskah Irianto, Anto Asya, Asep Kusmana alias Cusmin (Unpad), Andri, Pius (Aldera), Efendi Saman, Desmon (LBHN) dan banyak tokoh lainnya.

Perlawanan terhadap Soeharto dikobarkan juga di Garut bersama Forum Pemuda Mahasiswa Garut – FPPMG dengan tokoh tokohnya diantaranya Mahmud Yuhus, Ibang Lukman. Garut tidak mau ketinggalan merupakan salah satu kota pelopor dalam perjuangan pergerakan menumbangkan rezim Soeharto.

Perjuangan melawan rezim Soeharto terus didengungkan, tokoh pergerakan era 1980 – 1990 terus bergerak tanpa lelah mengkader, menyiapkan anak anak muda mahasiswa untuk mengelorakan perlawanan dari kampus ke kampus. Dengan lahirnya tokoh pergerakan era 98 diantaranya Budy Hermansyah (UNPAD), Eko Item Marjadi (UNPAD), Almarhum Trisno (Fikom Unpad) Almarhum Azwar Zulkarnaen alias Izul (Fikom Unpad), Juandi (Fikom Unpad), Eko Arief Nugroho (Fikom Unpad) dengan organ kampusnya KAU – Keluarga Aktivis Unpad, Aam Abdul Salam (IAIN Bandung) dengan organ gerakannya Alam IAIN, Ali, Budi (Ikopin) dan banyak tokoh lainnya dengan membangun perlawanan dari kampus ke kampus, menggagas organisasi perlawanan mahasiswa dengan nama Front Indonesia Muda (FIM) Bandung.

Salah satu kejadian luar biasa adanya persatuan perlawanan membela Megawati waktu itu didzolimi oleh orde baru disingkirkan oleh kubu Suryadi merupakan boneka Soeharto. Mahasiswa Jakarta dan Bandung paling depan membela PDI kubu Megawati. Sampai sahabat Juandi ditangkap ditahan di Terminal Cicaheum ketika digeledah ditasnya ditemukan stiker Megawati. Tidak hanya itu Aam Abdul Salam, aktivis IAIN Bandung melakukan aksi mogok makan untuk Megawati di Kantor Lama PDI di Jalam Soekarno Hatta Kota Bandung.

Tidak henti hentinya tokoh tokoh pergerakan mahasiswa 98 bersama dukungan dari tokoh tokoh aktivis lintas generasi era 1974 malari. 1977 -1978, era 1980-1990 bersatu di front terdepan bersama aktivis pergerakan 1998, menggelorakan api perlawanan di seluruh kota kota besar di Indonesia, Bandung, Jakarta, Surabaya, Jogja dan kota besar lainnya.

Dan akhirnya buah perjuangan panjang perlawanan sejak era 1974 malari. 1977 -1978, era 1980 – 1990 dan era 1998, Rezim Soeharto berhasil ditumbangkan tentunya berkat kesadaran kolektif kaum pergerakan pemuda mahasiswa bersatu bersama rakyat bergerak menumbangkan rezim Soeharto pada 21 Mei 1998.

Sekilas perjuangan pergerakan reformasi diatas kami sampaikan sebagai gambaran , bahwa momentum tumbangnya Soeharto – Reformasi 98 adalah buah proses dialektika panjang perjuangan kaum pergerakan era 1974, 1977 – 1978, era 1980 – 1990 dan era Reformasi 1998, sebagai hasil perjuangan bersama anak anak pergerakan Indonesia kala itu.

Dalam era paska reformasi harus diakui tampilnya Bapak Jokowi sebagai Presiden RI dan terpilih kembali menjadi pemenang Pilpres 2019 adalah buah dari Dialektika perjuangan reformasi, Pak Jokowi adalah anak yang lahir dari reformasi oleh karena itu amanah perjuangan reformasi harus benar benar dilaksanakan oleh Presiden terpilih periode 2019 – 2024.

Menyimak hingar bingar, polemik, tuntutan, keinginan para elite politik yang ingin menjadi menteri di jajaran kabinet Bapak Jokowi – Kh.Maroef Amin, itu wajar dan keinginan mereka. Namun dalam hal ini Bapak Jokowi dan Kh.Ma’roef Amin harus tegas dan berani memilih jajaran kabinetnya yaitu “orang orang yang bersih dari korupsi, bukan pelanggar HAM dan bersih tidak ada hubungan dengan masa lalu yang kelam, atau bagian dari anasir orde baru”. “Orang yang punya integritas, militansi, progresif, mandiri, berkarakter. Bukan yang dibesarkan oleh nevotisme dan fasilitas.”

Kunci keberhasilan jalannya roda pemerintahan Pak Jokowi bersama Bapak KH.Maroef Amin kedepan salah satunya adalah penentuan jajaran menteri kabinet yang loyal mengerti satu visi dengan Presiden serta membumikan semua cita cita perjuangan agenda reformasi menuju Indonesia Unggul, Mandiri dan Sejahtera.

Demikian surat terbuka ini kami sampaikan atas perhatian Bapak Jokowi & Bapak KH.Ma’roef Amin. Kami ucapkan terimakasih sebesar besarnya.

Ya Allah Lindungilah Selalu Bapak Jokowi dan Bapak KH.Maroef Amin serta anugerahkan keberkahan dan kemakmuran bangsa dan negara Indonesia. Aamiin YRA.

Hasbunallah wani’mal wakil ni’mal maulana wani’man nasyir

Bogor, Batu Tulis, 8 Juli 2019
Salam Hormat
???????? PERHIMPUNAN PERGERAKAN JEJARING NASIONAL AKTIVIS 98
???????? GERAKAN INDONESIA SATU
Ketua Umum
T.t.d
ANTO KUSUMAYUDA

Sekretaris Jenderal
T.t.d
ABDUL SALAM NUR AHMAD

(Redaksi)***

Latest news
Related news