31.3 C
Jakarta
Senin, Juli 7, 2025

Wartawan Investigasi

Pencari Bukti Yang Tersembunyi

Beberapa Kabupaten Tampil Di Festival TMII, Berikut Pesan Disampaikan

Warta In | Jakarta,- Festival Seni Tradisi Sumsel 2025 yang digelar selama dua hari di Anjungan Sumsel, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, secara resmi ditutup oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Drs H Edward Candra, M.H yang mewakili daripada pemerintah provinsi (pemprov) Sumsel dalam hal ini Gubernur Sumsel Dr H Herman Deru, S.H., M.M dan Wakil Gubernur Sumsel H Cik Ujang, Minggu (6/7/2025) sore.

Festival ini menampilkan ragam seni tradisional dari empat kabupaten, yakni Ogan Komering Ilir (OKI) Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Muara Enim, dan Musi Rawas. Keempat daerah tersebut menampilkan seni tari, musik tradisional, hingga pertunjukan khas daerah masing-masing.

Dalam sambutan Sekda Provinsi Sumsel H Edward Candra, M.H menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, terutama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel serta Dekranasda Sumsel yang dinilai telah sukses menyatukan elemen seni dan budaya dalam sebuah kolaborasi apik.

Festival ini bukan sekadar perayaan budaya, tetapi juga panggung bagi kita semua untuk mengenali dan mencintai warisan leluhur yang luar biasa. Saya ucapkan terima kasih kepada para seniman, budayawan, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), dan masyarakat yang telah berkontribusi

“Dirinya mendorong agar kegiatan serupa dapat digelar secara bergantian oleh kabupaten dan kota di Sumsel, sebagai upaya merata dalam pelestarian budaya dan promosi pariwisata daerah (Pemda),” ujar Edward Candra.

Kemudian, dengan optimisme tinggi, berharap agar Festival Seni Tradisi dapat menjadi ruang kreatif regenerasi budaya dan turut mengangkat daya saing pariwisata daerah. “Sumsel berbudaya, Sumsel berdaya saing.

Saya berharap setiap daerah di Sumsel ke depan bisa menyelenggarakan festival serupa. Dengan begitu, kita tidak hanya melestarikan seni dan budaya, tetapi juga menciptakan efek ekonomi positif bagi masyarakat lokal..

“Selain pertunjukan seni, festival juga menyajikan talk show bertema aksara ulu yang dipandu oleh komunitas pecinta aksara ulu, serta sesi diskusi tentang pengembangan ekonomi kreatif bersama perwakilan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf),” ungkap Sekda Sumsel.

Menurut Kepala Disbudpar Sumsel Ir Pandji Tjahjanto, S.Hut., M.Si dalam laporannya menyebut kegiatan ini sebagai salah satu strategi promosi budaya yang diharapkan berkelanjutan. Kami ingin Sumsel dikenal tak hanya sebagai daerah kaya alam, tapi juga kebudayaan.

“Ia menambahkan bahwa ke depan, keberlanjutan festival ini akan memperkuat identitas budaya masyarakat Sumsel dan memperluas jejaring antar pelaku budaya, baik di dalam maupun luar daerah,” katanya.

Turut hadir dalam acara penutupan ini Ketua Dekranasda Sumsel Hj Febrita Lustia Herman Deru, Ketua Dharma Wanita Persatuan Sumsel Desi Edward Candra, Pelaksana Tugas Kepala Biro Umum dan Perlengkapan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sumsel Dr Darmayanti, S.E., M.M, serta sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Sumsel.

Berita Terkait