Warta.in, Jakarta | — Kinerja PT Bank Panin Tbk (PaninBank) Kuartal III Tahun 2024 mencatat hasil yang cukup memuaskan. Total aset konsolidasi per 30 September 2024 scbesar Rp. 230,6 triliun, tumbuh 3,86% dan total Kredit yang diberikan mencapai Rp. 149,02 triliun, naik 0,35% dibanding posisi akhir Desember 2023.
Pertumbuhan kredit didukung segmen Ritel khususnya KPR yang naik 6,47% serta segmen Komersial yang naik 3,84%.
Dengan pertumbuhan tersebut porsi kredit Ritel dan Komersial kini mencapai 56,43% dari total kredit, dan sisanya segmen Korporasi.
Posisi likuiditas Bank terjaga dengan baik dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga sebesar 5,41% dan telah mencapai Rp. 153,08 triliun dengan CASA mencapai 42,99%.
Pada awal Oktober 2024 Bank Panin berhasil menyelesaikan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan IV Bank Panin Tahap II Tahun 2024, dengan jumlah Pokok Obligasi yang diterbitkan sebesar Rp. 3,91 triliun.
Seluruh dana hasil penerbitan Obligasi Berkelanjutan tersebut, setelah dikurangi biaya-biaya Emisi, akan dipergunakan untuk modal kerja dalam rangka pengembangan usaha terutama dalam pemberian kredit.
Laba bersih tercatat sebesar Rp. 2,30 triliun, terkoreksi 18,98% dari periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp. 2.83 triliun.
Wakil Presiden Direktur PaninBank, Hendrawan Danusaputra mengatakan “kenaikan suku bunga yang terjadi selama tahun 2024 telah menyebabkan turunnya Margin Bunga Bersih (NIM) menjadi 4,44% dibanding periode yang sama tahun 2023 sebesar 5,06%, yang menekan kemampuan Bank membukukan laba.
Disamping itu, hingga Kuartal III tahun 2024 Bank Panin membukukan biaya penyisihan penghapusan kredit sebesar Rp. 902,99 milyar.”
Dari sisi permodalan terus ditingkatkan dan telah mencapai Rp. 52,2 triliun dengan Capital Adeguacy Rawo (CAR) sebesar 34,08%. Rasio likuiditas Loan-to-Deposit Ratio (LDR) berada pada posisi Optimum scbcsar 91,78% di bulan September 2024.
PaninBank berhasil mempertahankan kualitas kredit yang diberikan dengan Non-Performing Loan (NPL) di level yang aman. NPL gross berhasil diturunkan menjadi 3,17% dari periode yang sama tahun 2023 sebesar 3,70% sedangkan NPL nct berhasil dijaga pada level 1,09%.