Warta.in, Jakarta, 20 Februari 2021- Imlek Nasional 2021,Wujudkan Bakti dan Kepedulian terhadap Memperingati lewat cara yang baru, sembari menggugah kesadaran bersama akan pentingnya mawas diri, peduli serta rela berbagi dengan sesama melatarbelakangi peringatan Imlek Nasional 2021.
“Tahun ini, kebersamaan hadir dalam wujud yang berbeda, yakni melalui niat tulus kita memutus rantai penyebaran pandemi Covid-19,” kata Ketua Panitia Imlek Nasional, G. Sulistiyanto mengawali acara bertemakan Untukmu Negeri, Kami Berbakti dan Peduli yang berlangsung virtual, dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin beserta jajaran anggota Kabinet Indonesia Bersatu.
Peringatan secara virtual menurutnya adalah bentuk kepedulian, tak saja bagi diri sendiri, dan orang-orang terdekat, namun juga pada masyarakat luas. “Apresiasi tertinggi kepada masyarakat Tionghoa yang dengan sepenuh hati menjalankan imbauan pemerintah dan ajakan panitia guna memperingati tahun baru dalam nuansa kesederhanaan, menghindari aktivitas publik maupun kerumunan.”
Sulistiyanto menyampaikan, teknologi adalah solusi guna menjadikan peringatan Tahun baru Imlek tetap bermakna, karena semua tadi bermula dari bakti, kepedulian dan kesederhanaan.
“Ketika pemimpin Tiongkok di musim semi lebih dari dua ribu tahun silam sebelum masehi, berziarah dan memanjatkan doa kepada leluhur agar kebutuhan pangan rakyatnya terpenuhi, sembari mengajak jajarannya semakin mengayomi rakyat. Apa mereka lakukan, selanjutnya menjadi tradisi ungkapan rasa syukur masyarakat atas keberhasilan panen mereka,” ujarnya dalam peringatan yang turut dihadiri para anggota Dewan Perwakilan Rakyat, pimpinan partai politik, kepala daerah dan tokoh masyarakat.
Dimensi Tradisi, Keagamaan dan Budaya
Sistem penanggalan mereka menempatkan awal tahun baru pada saat dimulainya musim semi, sehingga Tahun Baru Imlek dikenal pula sebagai perayaan musim semi, yang kemudian berkembang menjadi peringatan keagamaan bagi para pemeluk agama Konghucu serta keyakinan lainnya. “Di negeri kita, kegiatan ini bermetamorfosa, dirayakan oleh masyarakat luas, memperkaya khazanah budaya bangsa Indonesia.”
Hal tersebut menjadikan Tahun Baru Imlek memiliki dimensi tradisi, keagamaan dan dan budaya. Sebagaimana tampak pada penghormatan kepada para leluhur, pembagian angpau, atraksi barongsai, hidangan kuliner, hingga gaya busana dan penggunaan warna yang khas, menurutnya telah menjadi milik bersama, menyentuh masyarakat luas, menerobos sekat-sekat keyakinan dan agama.
Bakti kepada Sesama
Bentuk kepedulian terhadap sesama, tahun ini berwujud penyaluran bahan pangan, peralatan kesehatan seperti ventilator, alat pelindung diri, peralatan uji cepat, dan juga masker ke penjuru negeri, semenjak pandemi terjadi, sampai jelang Hari Raya Idul Fitri nanti. Hingga bulan ini, di antaranya lewat inisiatif Pengusaha Peduli NKRI, bantuan tersebut telah menyentuh hingga 358 institusi dan 1.080 rumah sakit serta puskesmas yang tersebar di Jabodetabek dan 26 provinsi di Indonesia.
Pihaknya menargetkan, kemitraan lintas pihak bersama organisasi masyarakat dan keagamaan Tionghoa, ormas lintas bidang serta keimanan, didukung TNI dan Polri ini dapat menjangkau hingga 1 juta kepala keluarga, dengan masing-masing KK menerima 10kg beras. “Lewat donasi masker, kami berupaya menyalurkan hingga 20 juta masker bagi masyarakat.”
Peringatan hari ini mendapat dukungan dari sejumlah pihak, antara lain Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI), Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), Persatuan Umat Buddha Indonesia (PERMABUDHI), Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) serta perusahaan yang bernaung di bawah Pengusaha Peduli NKRI, juga perancang busana Anne Avantie.
Selamat Tahun Baru Imlek 2572 Kongzili, 2021.