INDONESIAN JOURNALIST WRITE THE TRUTH

32.2 C
Jakarta
Minggu, Desember 22, 2024

Ketum:”BPI KPNPA RI bersilaturahmi ke Menteri ATR/BPN”

*BPI KPNPA RI Bersilaturahmi ke Menteri ATR/BPN terkait kesiapan BPI di 34 provinsi dalam membantu ATR/BPN dan Polri guna memberantas Mafia Tanah*

Warta.in, Jakarta, 10 Maret 2021- BPI KPNPA RI Pusat akan melakukan kunjungan silaturahmi ke Menteri ATR/Badan Pertanahan Nasional terkait kesiapan BPI di 34 provinsi dalam membantu ATR/BPN dan Polri guna memberantas mafia tanah di negeri tercinta Indonesia.

Pada beberapa hari yang lalu sekjen BPI pusat Misradi,SH telah berbincang bincang dengan Ses Ditjen tata ruang Nasional Drs.Budi Suryanto,yang mana beliau adalah sosok seorang yang santun dalam bertutur kata,bersikap tegas dan sangat terarah untuk program program di direktorat tata ruang.

Drs.Budi Suryanto mengatakan, permasalahan pertanahan tidak hanya berdampak kepada pertanahan semata, namun juga kepada iklim investasi yang berdampak besar ke ranah ekonomi.

Jika masalah kepastian hukum pertanahan lebih jelas, maka kesempatan investasi semakin besar dan akan memberikan peluang-peluang besar lain di bidang ekonomi. “Jika iklim investasi berkembang, akan menciptakan lapangan kerja lebih besar, menggerakkan ekonomi bahkan memberikan kemakmuran bagi negeri ini.

Dalam penyelesaian pertanahan khususnya mafia tanah,Drs.Budi Suryanto menyampaikan,bahwa pihaknya tengah menggandeng beberapa lembaga terkait seperti BPI KPNPA RI Pusat, Kepolisian hingga Kejaksaan untuk sama-sama bersinergi memberantas masalah tanah khususnya mafia tanah. “Kita ingin BPN menjadi instansi yang makin dipercaya, bersama-sama kita memberikan kepastian hukum agar kelak perlahan tidak ada lagi praktik mafia tanah.

“beliau sempat berhasil menjalankan program penekenan dengan Presiden RI dan Menteri ATR/agar direktorat tata ruang bisa mempermudah dan membuat kepastian hukum dalam mendukung kemudahan perizinan berusaha, mengingat bahwa ATR/BPN merupakan acuan dari kegiatan administrasi pertanahan mengenai tataruang dan produknya terus di internalisasi oleh kantor wilayah se Indonesia.

(Akbaruddin)

 

Latest news
Related news