Warta In | Palembang,- Danau Teluk Gelam yang saat ini kondisinya terbengkalai, yang mana menurut rencana beberapa tahun yang lalu untuk di jadikan Hospitality Tourism yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ilir (OKI) sudah melaksanakan pertemuan dengan beberapa yang berminat.
Kita sudah bertemu sudah membicarakan tapi mungkin belum ketemu pola kerjasamanya seperti apa, itu yang belum bisa disepakati. Kemarinkan sempat juga Rumah Sakit Siloam tertarik, tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut.
Beberapa waktu yang lalu juga, kita melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Adhyaksa di Jakarta, dan kita berharap bisa kerjasama itu, demikian diutarakan Bupati OKI Ir Asmar Wijaya, M.Si saat ditemui di sela kegiatan di Palembang, Kamis (23/1/2025).
Dikatakan Bupati OKI Ir Asmar Wijaya, M.Si, artinya dari Kejaksamaan itu bisa memfungsikan hotel untuk sebagai Rumah Sakit Adhyaksa, kan di Jakarta itu belum ada Hotel Adhyaksa. Jadi kemarin sudah ketemu juga, kita sudah melakukan peninjauan ke Rumah Sakit Adhyaksa di Jakarta, sudah ketemu dengan jajarannya.
Kita dialog, namun sampai sekarang belum ada tindak lanjut, mudah-mudahanlah, komunikasi tetap kita lakukan, tapi sampai sekarang belum ada. Total keseluruhan kawasannya lebih dari 20 hektar, yakni kawasan Wisata Danau Teluk Gelam.
Di mana untuk lahannya sendiri yang bangunnya adalah milik pemerintah, makanya kan kemarin karena sudah lama tidak di gunakan, kemarin pada saat Pandemi Covid-19 kita fungsikan tempatnya pasien covid-19 disana,” ujarnya.
Kemudian, kendalanya sebetulnya mungkin pihak yang ingin bekerjasama itu untuk masih menjajaki, jadi perlu waktu untuk menjajaki, mungkin dari segi karena memang wisata Danau Teluk Gelam akan sepi tidak mungkin karena itu kan lintas. Dimana tol sudah ada kan, akan rencana di bangun exit tol yang di Mesuji Raya.
Mungkin kalau dari segi kunjungan tidak mungkin sepi, akan banyak juga di sana, cuma mereka kan tidak mau, artinya perlu pengkajian dahulu, pendalaman dahulu, yang namanya mereka juga kan ada bisnisnya kan, jadi mungkin itu kendalanya, mereka masih perlu penjajakan dan pengkajian.
“Dimana wisata Danau Teluk Gelam itu merupakan punya Pemkab OKI, dimana itu sementara ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata OKI yang mengelola itu, dan tanggung jawab untuk mengelola wisata Danau Teluk Gelam,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, memang benar itu sudah lama rencana untuk itu, kita tidak bisa juga nargetkan, kita kan tergantung dari pihak best land yang ingin investasi di sana, jadi pokoknya tetap kita akukan penjajakan. Anggarannya sangat besar, kalau Pemkab OKI harus mengelola sendiri, kita tidak ada anggaran untuk itu, makanya perlu dilakukan kerjasama itu.
Untuk perusahaan yang ada di OKI belum ada menyampaikan keinginan untuk itu, baru dua tadilaj yang sudah. Keuntungannya sendiri kalau artinya yang fasilitas yang dimiliki oleh Pemkab bisa berfungsi.
“Kemudian, kita bisa pastikan bahwa aktifitas ekonomi didaerah disekitar itu dipastikan akan hidup, itu kan rumah sakit. Pasti akan banyak berdiri usaha mikro kecil menengah (UMKM) orang-orang yang berjualan disana,” katanya.
Masih dilanjutkannya, kemudian masyarakat mungkin yang kemarin mungkin disana mulai ramai, karena ada aktifitas di rumah sakit, dan pasti ada aktifatas ekonomi disana, pertumbuhan ekonomi pasti terjadi. Selain itu juga bisa menyerap tenaga kerja itu juga salah satunya adalah tenaga kerja yang ada disekitar wilayah disana mungkin bisa terserap dari adanya rumah sakit.
Jadi banyak sebetulnya, dampak dari multi player efeknya banyak, di mana dari pihak perbankan sendiri belum ada, mungkin kan kalau perbankan masih memikirkan investasi. Kemudian dari pihak ketiga itu adanya investasi ada pihak yang diuntungkan, prospeknya bagus disana.
“Jadi bisa melayani yang dari Lintas Timur tidak harus dia rumah sakit Kayu Agung, karena sudah bisa ditangani di rumah sakit yang ada di wisata Danau Teluk Gelam itu nantinya, dan untuk fasilitasnya sendiri sudah pasti bagus,” ucapnya.
Masih disampaikannya, terkait dengan perizinannya sendiri, kalau kita di OKI pastikan, kalau terkait perizinan kita pastikan bahwa akan berinvestasi di OKI. Di mana salah satu keunggulan kita yakni kita akan berikan kemudahan didalam perizinan. Jadi kalau ada perizinan investasi menghambat perizinan laporkan ke kita, di permudahlah jika ada orang ingn berinvestasi kenapa harus dipersulit.
Jadi kalau ada misalnya berurusan terkendala dengan perizinan yang susah dan berbelit-belit laporkan kepada saya, dan seluruh perizinan akan kita permudah, apapun jenisnya. Kalau terkait dengan infrastruktur yang di OKI kalau yang ke arah wisata Danau Teluk Gelam tidak ada masalah.
“Dimana infrastruktur di OKI itu jadi permasalahan memang kondisi geografis itu kondisi tanahnya berbeda dengan daerah yang lainnya, itu kan memang banyak gambut, jadi perlu banyak yang harus ditangani dengan serius,” imbuhnya.