29.6 C
Jakarta
Rabu, Oktober 29, 2025

Wartawan Investigasi

Pencari Bukti Yang Tersembunyi

Rumah Lansia di Lebak Roboh, Gubernur Banten Turun Tangan Bangun Hunian Baru

Wartain Banten | Pemerintahan | 23 Oktober 2025  — Gubernur Banten, Andra Soni, meninjau langsung progres pembangunan rumah milik pasangan lanjut usia, Saniti dan Juned, warga Kampung Pasir Ipis, Desa Kaduagung Barat, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Rabu (22/10/2025).

Rumah pasangan lansia tersebut roboh pada Selasa dini hari (7/10/2025) akibat hujan deras disertai angin kencang. Sebelum roboh, kondisi bangunan sudah rusak berat selama lebih dari dua dekade. Rumah yang dibangun dengan bahan tradisional berupa dinding bilik bambu dan rangka kayu itu telah lapuk, dengan atap yang banyak celah sehingga kerap bocor saat hujan.

Beberapa rumah di Banten mengalami kerusakan berat, seperti tiang penopang yang miring dan rapuh, lantai yang retak, serta pencahayaan dan sirkulasi udara yang buruk. Menanggapi hal ini, Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman menyalurkan bantuan pembangunan rumah layak huni menggunakan struktur Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) yang lebih kuat dan tahan gempa.

“Alhamdulillah, hari ini saya meninjau langsung pembangunan rumah ibu Saniti yang rumahnya rusak berat dan kemudian roboh. Kami mendapatkan informasi dari kawan-kawan media terkait kondisi ini dan Alhamdulillah sekarang sudah ditangani,” ujar Gubernur Andra Soni.

Gubernur Andra Soni meninjau langsung pembangunan rumah yang rusak berat di Kabupaten Lebak dan menegaskan bahwa penanganan rumah tidak layak huni (RTLH) masih menjadi pekerjaan besar bersama pemerintah daerah. Tercatat ribuan rumah di Kabupaten Lebak dan Serang membutuhkan perbaikan, termasuk sekitar 7 ribu yang rusak parah.

“Ini menjadi PR kita bersama. Nanti kita akan carikan solusi bagaimana supaya bisa menangani permasalahan ini,” lanjutnya.

Pemprov Banten berkomitmen memberikan bantuan nyata, termasuk perbaikan infrastruktur dasar, sebagai bentuk kehadiran pemerintah di tengah masyarakat.

“Ini bentuk kita ikut membantu. Sebagai perwakilan pemerintah pusat di daerah, tugas kita bersama pemerintah kabupaten mengerjakan yang bisa kita kerjakan, ada yang ditindaklanjuti langsung dan ada yang berbasis program,” paparnya.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Banten, M. Rachmat Rogianto, menjelaskan bahwa pembangunan rumah Ibu Saniti sudah memasuki hari ke-8 menggunakan sistem modul panel RISHA.

Sistem ini memungkinkan pengerjaan yang cepat, efisien, dan tahan gempa. Dengan metode RISHA, Pemprov Banten menargetkan percepatan penanganan rumah tidak layak huni (RTLH) secara bertahap agar masyarakat bisa tinggal di rumah yang layak, sehat, dan aman. Pembangunan diperkirakan selesai dalam 15 hari dan rumah siap ditempati segera setelah itu.

“Pengerjaannya cepat, aman dari gempa, dan diperkirakan selesai sekitar 15 hari. Setelah itu rumah bisa segera ditempati oleh penerima manfaat,” ujarnya.

Masyarakat setempat menyambut baik langkah cepat Pemprov Banten dalam membantu memperbaiki hunian pasangan Saniti dan Juned, berharap hal serupa dapat diperluas ke wilayah lain yang membutuhkan.(WartainBanten)

Berita Terkait

Iskandar Z Sitanggang
Iskandar Z Sitanggang
Pakar Bisnis, Pendidikan dan Hukum