24.4 C
Jakarta
Rabu, Juni 18, 2025

Wartawan Investigasi

Pencari Bukti Yang Tersembunyi

Wali Kota : Lansia adalah Aset Berharga, Bukan Beban

PONTIANAK – WartaIN – Di momentum Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) tahun 2025, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menekankan pentingnya peran serta para lanjut usia (lansia) dalam pembangunan masyarakat. Ia menyatakan bahwa lansia bukanlah beban, melainkan aset berharga yang masih memiliki potensi besar untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

“Hari Lanjut Usia Nasional adalah momen penting untuk memberi apresiasi dan penghargaan atas kontribusi para lansia. Sudah saatnya kita menciptakan lingkungan yang inklusif, di mana mereka bisa tetap aktif secara sosial, ekonomi, dan budaya,” ujarnya usai peringatan HLUN di halaman Kantor Dinas Sosial Kota Pontianak, Rabu (18/6).

Ia menerangkan bahwa berdasarkan data BPS tahun 2024, jumlah penduduk Kota Pontianak mencapai 680.852 jiwa, dengan populasi lansia di atas 60 tahun sebanyak 73.063 orang, atau 13 persen dari total penduduk. Jumlah ini, kata dia, menandakan pentingnya perhatian dan kebijakan yang berpihak pada lansia.

Berkaitan tema HLUN tahun ini, ‘Lansia Bahagia, Indonesia Sejahtera’, Edi menekankan lima poin utama yang menjadi perhatian Pemkot Pontianak untuk meningkatkan kualitas hidup lansia. Lima poin itu yakni kesehatan yang optimal, pendidikan dan pemberdayaan, keterlibatan sosial, dukungan keluarga dan masyarakat serta pembangunan infrastruktur ramah lansia.

Di sektor kesehatan, Pemerintah Kota Pontianak akan terus meningkatkan akses layanan kesehatan bagi lansia melalui puskesmas, rumah sakit, dan program kesehatan masyarakat lainnya, termasuk pemeriksaan rutin dan pengobatan yang diperlukan. Edi juga mendorong agar lansia tetap semangat belajar dan mengembangkan keterampilan baru.

“Pendidikan tidak mengenal usia. Lansia tetap bisa menjadi bagian aktif dari masyarakat,” katanya.

Pemerintah Kota Pontianak berkomitmen membangun fasilitas publik yang ramah lansia, seperti trotoar yang aman, aksesibilitas transportasi, dan ruang terbuka yang mendukung aktivitas mereka. Edi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan HLUN sebagai momentum memperkuat komitmen bersama dalam membangun kota yang ramah lansia.

“Mari kita ciptakan Pontianak yang sejahtera, di mana semua orang, termasuk lansia, dapat hidup bermartabat dan bahagia,” imbuhnya.

Kepala Dinas Sosial Kota Pontianak, Trisnawati, mengungkapkan, pihaknya telah melakukan pendataan terhadap lansia di sejumlah wilayah, khususnya sepanjang tahun 2025 ini, guna memetakan potensi dan kegiatan produktif yang dijalankan para lansia.

“Dari hasil pendataan yang dilakukan bersama pekerja sosial dari Kementerian Sosial, ditemukan lebih dari 100 lansia yang masih aktif menjalankan usaha,” ungkapnya.

Pendataan ini menjadi dasar bagi Dinas Sosial untuk merancang program pendampingan dan pemberdayaan lansia ke depan.

“Setelah data fix kita dapatkan, kami akan buat kegiatan yang terarah, agar lansia bisa terus produktif dan turut menopang ekonomi keluarga,” jelas Trisnawati.

Dalam momentum peringatan HLUN 2025, Trisnawati menyampaikan bahwa tema Lansia Sehat, Lansia Bahagia, Indonesia Sejahtera sejalan dengan visi Kota Pontianak. Terlebih lagi, angka harapan hidup warga Kota Pontianak yang kini mencapai 74 tahun, menjadi dorongan untuk memastikan para lansia tetap sehat dan mandiri.

“Pemerintah tugasnya mengakomodasi. Kalau bisa ada organisasi atau lembaga yang ikut mendampingi, itu akan sangat membantu memperkuat peran lansia dalam pembangunan,” ujarnya. (*)

Berita Terkait