34.2 C
Jakarta
Jumat, Oktober 3, 2025

Wartawan Investigasi

Pencari Bukti Yang Tersembunyi

Gubernur Banten Tinjau SMAN 15 Kota Tangerang, Tekankan Langkah Konkret Cegah Banjir

Wartain Banten | Pemerintahan | 03 Oktober 2025  Gubernur Banten Andra Soni melakukan peninjauan langsung ke Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 15 Kota Tangerang yang kerap terdampak banjir saat musim hujan. Kunjungan ini dilakukan pada Kamis (2/10/2025) di Jalan Villa Tangerang Regensi, Kelurahan Periuk, Kecamatan Periuk.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Andra menegaskan perlunya langkah konkret dan cepat untuk mencegah dampak banjir, terutama yang dapat mengganggu proses belajar mengajar serta membahayakan infrastruktur bangunan sekolah.

“Kami meninjau untuk memastikan harus ada tindakan dan upaya nyata. Ini bukan hanya soal kenyamanan belajar, tapi juga soal keselamatan siswa dan guru,” ujar Andra Soni di lokasi.

Ia menjelaskan bahwa SMAN 15 dibangun pada masa kewenangan Pemerintah Kota Tangerang dan berada di wilayah padat penduduk, yang juga berdekatan dengan Danau Situ Bulakan Periuk — salah satu titik rawan genangan air di musim hujan.

Menurut Andra, risiko banjir yang berulang tidak hanya mengancam kegiatan belajar, tapi juga dapat memicu kerusakan serius pada struktur bangunan sekolah.

“Salah satunya risiko kegagalan konstruksi,” paparnya.

Gubernur menjelaskan ada dua pilihan penanganan yang disiapkan, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten akan berkoordinasi dengan berbagai pihak.

“Kalau memungkinkan, sekolah akan direhabilitasi. Namun jika secara teknis tidak memungkinkan, ada opsi relokasi tetap di Kecamatan Periuk, tidak jauh dari lokasi sekarang,” lanjutnya.

Selain itu, ia berterima kasih atas pendampingan yang diberikan oleh jajaran Pemkot Tangerang pada kesempatan ini.  Semua orang harus bekerja sama untuk menangani masalah pendidikan.

“Kehadiran bapak wali kota Tangerang ini bentuk kolaborasi kuat antara provinsi dan kota. Kita terus berkolaborasi dalam menangani permasalahan pelayanan masyarakat,” tutur Andra.

Niniek Nurcahya, kepala SMAN 15 Kota Tangerang, mengakui bahwa sekolah sudah lama mengalami masalah banjir dan bahkan pernah meliburkan siswa karena banjir.

“Kalau banjir memang dari dulu. Lima tahun lalu sempat sampai meliburkan siswa,” jelasnya.

Namun, ketika hujan lebat, halaman sekolah sering mengalami genangan air.

“Genangan hanya di halaman, jadi proses belajar mengajar tetap kita lanjutkan,” katanya. Siswa sering mengalami kesulitan untuk pergi ke sekolah karena banjir pernah mencapai ketinggian empat puluh sentimeter, lanjutnya. “Kesulitan utama justru di perjalanan. Anak-anak sering terhambat banjir saat menuju sekolah,” kata Niniek.

Meskipun lapangan sekolah terendam banjir, sekolah tetap memberikan kelonggaran jika siswa sudah berusaha hadir. Yang paling penting, mereka tetap bersemangat untuk belajar di sekolah.

“Kami fleksibel. Kalau musim banjir mereka semangat datang dengan susah payah dari rumah menuju sekolah, tetap kami terima,” ungkapnya.

Peninjauan ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Provinsi Banten dalam memastikan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan layak bagi seluruh siswa di wilayahnya.(WartainBanten)

Berita Terkait

Iskandar Z Sitanggang
Iskandar Z Sitanggang
Pakar Bisnis, Pendidikan dan Hukum