26.5 C
Jakarta
Jumat, Mei 23, 2025

Wartawan Investigasi

Pencari Bukti Yang Tersembunyi

Gubernur Sumsel Apresiasi IKTI-PGRI Sumsel, Ini Yang Disampaikan

Warta In | Palembang,- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini Gubernur Sumsel H Herman Deru menghadiri acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ikatan Guru Taman Kanak Kanak Indonesia Persatuan Guru Republik Indonesia (IKTI-PGRI) yang ke 75 Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh IKTI-PGRI Provinsi Sumsel bertempat di ballroom Grand Atyasa Palembang, Kamis (22/5/2025).

Turut hadir didalam kegiatan tersebut Ketua Team Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Sumsel Hj Febrita Lustia Herman Deru, Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Biro Umum dan Perlengkapan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sumsel Dr Darmayanti, S.E., M.M, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan (PPA) Provinsi Sumsel Fitriana, S.Sos. M.Si, Perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, Ketua IKTI-PGRI Provinsi Sumsel Kurniaty, S.Ag., M.Pd, dan undangan lainnya.

Dikatakan Gubernur Sumsel H Herman Deru, alhamdulillah pada kesempatan hari ini saya bisa hadir di HUT ke 75 IKTI-PGRI yang tentu merupakan hari bahagia bagi ibu-ibu semua maupun bapaknya. Yang begitu membahagiakan, begitu sudah panjang, dan lamanya pengabdian ini.

Kepala UPT Kita ketahui dengan segala keterbatasan dari lembaga penyelenggara Taman Kanak-Kanak, dengan segala keterbatasan dari fasilitas yang dimiliki oleh para guru Taman Kanak ini nyatanya mereka tetap eksis.

“Atas nama Pemprov Sumsel, mengapresiasi ini kinerja baik dari KTI-PGRI ini. Dimana tugas ibu/bapak sekalian adalah tugas yang lebih berat dari segala hirarki dalam ke pendidikan ini,” ujarnya.

Kemudian, ibu-ibu, bapak-bapak, harus berhadapan dengan anak-anak balita, dari keberagaman karakter, unsur etnisnya, dan juga pola didik dirumahnya, dan mereka harus dipersiapkan untuk dapat mengisi masa depannya dimulai dari pondasi di pasang.

“Disini saya menekankan pentingnya mempersiapkan anak-anak dalam menyambut bonus demografi di Indonesia tahun 2045 nanti,” ungkapnya.

Menurut Ketua IKTI-PGRI Provinsi Sumsel Kurniaty, S.Ag., M.Pd, rangkaian kegiatan IKTI-PGRI Provinsi Sumsel dalam menyambut HUT ke 75 yang pertama kita mengadakan lomba anak-anak se Sumsel yang telah kami laksanakan di awal bulan Mei tepatnya di tanggal 3 Mei 2025.

Kedua kemarin kita mengadakan guru se Sumsel yang diikuti oleh 12 kabupaten/kota yang ada di provinsi Sumsel, alhamdulillah semuanya terlaksana, dan hari ini adalah hari puncaknya.

“Kegiatan-kegiatan di IKTI-PGRI banyak kalau di IKTI-PGRI, bisa berupa seminar, sering mengadakan workshop, dan juga kegiatan studi tiru ke Jakarta,” katanya.

Dilanjutkannya, adapun tema kegiatan pada HUT IKTI-PGRI ke 75 tahun 2025 adalah guru Taman Kanak-Kanak bermartabat, anak Indonesia hebat,, mendukung program wajib belajar 13 tahun, dimulai dari Taman Kanak-Kanak.

Ini tema yang kami angkat, bahwa alhamdulillah, program belajar 13 tahun sudah termasuk Taman Kanak-Kanak, dan ini merupakan suatu angin segar buat Taman Kanak-Kanak bahwa belajar Taman Kanak-Kanak sudah dijadikan wajib belajar.

“Memang kita kalau di Taman Kanak-Kanak kebanyakan memang di kelola oleh swasta, kalau sekolah negeri hanya beberapa saja, palingan ada 6 untuk di kota Palembang, tapi kalau didaerah juga sudah banyak,” ucapnya.

Masih dilanjutkannya, sedangkan untuk kendalanya memang adalah masalah dana, untuk melayani anak-anak Taman Kanak-Kanak yang belum mampu, tentu nantinya ada program pemerintah yang mencanangkan bahwa ada dana Sekolah Garuda.

Dimana Sekolah Garuda itu yakni sekolah yang subsidi full dibantu oleh pemerintah, jadi nanti akan didata oleh masing kelurahan, orang-orang yang kurang mampu untuk menyekolahkan anaknya di sekolah, maka akan dibantu melalui subsidi pemerintah, itu wacana ya untuk kedepannya, dan insya Allah terkabul.

“Untuk kesejahteraan gurunya memang sangat minim sekali untuk Taman Kanak-Kanak se Sumsel ini masih banyak sekali yang honor murni yang belum dibantu oleh pemerintah, baik PPPK maupun sertifikasi,” imbuhnya.

Masih disampaikannya, tapi masih ada juga yang asli honor yang dia di gaji hanya 200 ribu dari yayasan sekolahannya, dan ini yang perlu diperhatikan oleh pemerintah, sedangkan untuk IKTI-PGRI itu sendiri masuk di Dinas Pendidikan.

Ini yang perlu diperhatikan oleh pemerintah, misalnya dapat subsidi dari APBN/APBD, kami harapkan ada perhatian dari pemerintah setempat. Kalau perhatian dari pemerintah, alhamdulilah sangat mendukung sekali, tentunya teman-teman yang sudah mendapatkan sertifikasi.

“Pemerintah sangat memperhatikan Taman Kanak-Kanak, dan alhamdulillah mereka sudah banyak yang tersertifikasi dan PPPK, tapi mohon bantuannya untuk yang honor murni tersebut,” bebernya.

Berita Terkait