Warta.In.Subang, – Untuk mengakhiri dualisme kepengurusan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pusat, yang terjadi saat ini, pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Propinsi Jawa Barat mendesak untuk segera digelar Kongres percepatan.
Hal ini menjadi preseden buruk dan sangat memalukan bagi PWI secara keseluruhan bayangkan kepengurusan pusat saja sampai terjadi dualisme kepemimpin, ini merupakan kenyataan pahit yang harus di terima oleh seluruh anggota PWI di tanah air, imbas dari perpecahan tsb pada Hari Pes Nasional (HPN) th 2025 tgl 12 Pebruari lalu dan HUT ke 79 – PWI sampai digelar di dua lokasi berbeda yakni di Pekan Baru Riau dan di banjarmasin Kalimantan selatan bahkan Presiden Prabowo memilih untuk tidak hadir di kedua acara tersebut, begitupun dengan para pemangku kepentingan lainnya.
Oleh karenanya untuk mengakhiri dualisme kepemimpinan yang terjadi saat ini, PWI Provinsi Jawa Barat mendesak agar segera dilakukan kongres percepatan ataupun rekonsiliasi untuk menyudahi perselisihan antar kedua belah pihak.
“PWI harus mampu menyelesaikan permasalahan ini secara internal melalui mekanisme organisasi yang sesuai dengan konstitusi,” Kata Ketua PWI provinsi Jawa barat Hilman Hidayat Senin (17/02/2025).
“Salah satu solusi yang bisa ditempuh adalah mempercepat pelaksanaan kongres untuk menyatukan kembali organisasi,” tambahnya.
Menurut Hilman, perpecahan ini sangat merugikan organisasi serta mengancam soliditas dan kredibilitas PWI sebagai wadah profesional wartawan di Indonesia.
Maka dari itu, dengan mempertimbangkan kepentingan organisasi yang lebih besar serta demi menjaga marwah dan persatuan insan pers di Indonesia, PWI Provinsi Jawa barat menyatakan:
Mendesak segera melaksanakan Kongres PWI Luar Biasa, atau Kongres PWI Dipercepat, atau apapun namanya, sebagai solusi terbaik menyelesaikan dualisme kepemimpinan dan mengembalikan ketertiban organisasi.
Apabila Kongres PWI Luar Biasa atau Kongres PWI Dipercepat diselenggarakan, maka PWI Provinsi Jawa Barat akan mendukung dan hadir.
Menolak segala bentuk intervensi eksternal yang dapat memperburuk situasi dan memperdalam perpecahan di tubuh PWI.
Menyerukan kepada seluruh anggota PWI di Indonesia untuk tetap menjaga profesionalisme dan tidak terprovokasi oleh kepentingan tertentu yang dapat merusak nama baik organisasi.
Mendorong Dewan Pers untuk turut berperan aktif dalam menyelesaikan permasalahan ini agar PWI tetap menjadi organisasi wartawan yang independen dan bermartabat.
“Pernyataan ini semata-mata demi menjaga persatuan serta keberlanjutan PWI sebagai organisasi wartawan tertua dan terbesar di Indonesia, ujar Hilman.